Sunday, December 21, 2014

Tempo | Kebun Mini | Desember, 2010 | by Ninin Damayanti


Sejak kapan mengonsumsi sayuran organik? Apa alasannya?

Sudah lama, mungkin udah hampir 7 tahun ya. Pokoknya sejak saya berkeluarga, saya langsung beralih ke sayuran organik. Alasannya karena benefit kesehatannya lebih banyak, dari segi nutrisi sampai rasa. Dan karena saya vegetarian, saya udah berhemat banyak karena tidak mengonsumsi daging. Jadi saya alihkan ke pemakaian sayur organik.

Bisa diceritakan soal "kebun mini"-nya?

Awalnya saya memang pengin bikin dapur hidup karena hobi masak. Masalahnya bumbu-bumbu yang dijual seperti daun jeruk, daun salam, pandan, dsb, biasanya nggak dalam jumlah kecil. Padahal dipakainya hanya selembar dua lembar, yang ada malah busuk. Akhirnya saya putuskan untuk menanam sendiri. Tadinya saya beli pohon-pohon yang udah jadi. Tapi lama-lama penasaran pengin coba nanam sendiri. Saya sebetulnya dari kecil minat dengan cocok-tanam, tapi nggak pernah berani coba serius. Saya selalu merasa nggak bakat, karena kok tanaman yang saya pegang mati terus. Kali ini saya ingin membuktikan bahwa itu cuma ‘jebakan mental’ aja dan bisa diubah. Cuma saya ingin benar-benar belajar dari nol, dari mulai nanam biji/benih.

Sejak kapan mulai berkebun? Belajar dari mana?

Akhirnya saya belajar dari buku-buku dan internet. Pokoknya coba terapkan sesuai teori dulu aja. Saya mulai sebulan yang lalu.

Beli bibit kangkung dan pakchoy di mana? Kenapa memilih dua jenis sayuran itu?

Saya beli bibitnya di toko tanaman. Saya pilih kangkung dan pakchoy karena saya suka keduanya, bisa makan banyak banget. Dan keduanya juga cocok ditanam di dataran rendah seperti Jakarta ini. Kalau brokoli atau wortel kan hampir nggak mungkin di daerah hangat.

Bagaimana perawatan sehari-hari? Menggunakan pupuk apa? Mengapa?

Perawatannya saya siram pakai sprayer setiap pagi dan sore. Dua-tiga jam kena matahari langsung, sisanya saya taruh di tempat teduh. Saya pakai pupuk cair organik yang khusus buat sayuran. Air cucian beras juga saya pakai untuk menyiram karena bisa meningkatkan metabolisme tumbuhan mengolah nutrisi.

Media tanamnya apa?

Saya pakai media tanam yang sudah dicampur kompos. Ayah saya juga kasih limbah dari pabrik arang yang juga sangat bagus untuk tanaman.

Apa sudah mendapat manfaat dari kebun mini itu?

Saat ini saya sudah punya tanaman pandan, jeruk purut, jeruk limau, jeruk nipis, suji, bunga telang, salam, dan yang baru dicoba sayuran pakchoy, kangkung, cabai rawit dan cabai keriting. Masih banyak sih yang pengin ditanam, tapi nyicil dululah. Hehe. Sekarang ya kalau masak tinggal petik, bumbu jadi fresh, dan karena kita tanam sendiri, kebersihannya juga terjaga.

Hasil kebunnya mau dikonsumsi sendiri atau ada rencana dijual?

Konsumsi sendiri. Kalau lebih ya dibagi ke saudara atau tetangga.

Kalau boleh tahu, apa komentar Keenan soal kebun mamanya?

Dia menikmati sekali main airnya, hehe, ikut nyiram-nyiram, walaupun lebih sering nyiram kakinya sendiri ketimbang nyiram tanaman.