Monday, March 14, 2016

Z Indonesia - Jawa Pos | Supernova IEP | Feb, 2016 | by Almas Salsabil


Mengingat kembali pada tahun 2001 saat Supernova pertama terbit, bagaimana perasaan Dee akhirnya bisa menyelesaikan enam seri dari buku ini?

Perasaannya bercampur, antara haru, sedih, lega, dan senang. Menulis Supernova merupakan proses yang sangat panjang. Ada saatnya saya benar-benar ingin mengakhiri supaya bisa “bebas” mengerjakan karya lain. Tapi, begitu mulai menuliskan IEP, muncul perasaan sedih dan tidak ingin berpisah. Namun, saya tetap merasa Supernova sebagai serial memang harus diakhiri sekarang. Setiap akhir akan melahirkan awal yang baru. Saya percaya itu.

Mengapa memilih judul Inteligensi Embun Pagi untuk buku penutup? Apa ada makna di baliknya?

Tentu saja, ada. Kalau tidak, tidak mungkin saya gunakan. Sebetulnya judul itu sendiri sudah saya publikasi sejak tahun 2002, waktu keluarnya Supernova Akar pertama kali. Saya terinspirasi sebuah judul buku puisi yang saya punya waktu kuliah, judulnya Intelligence of the Clouds. Bagi saya, konsep itu sangat menarik karena saya pribadi percaya bahwa alam semesta ini punya kecerdasan. Bahkan pada hal-hal yang bukan di kategori makhluk hidup sekalipun. Saya lalu merangkai judul Inteligensi Embun Pagi, yang pada saat itu lebih terdorong oleh faktor intuisi. Tapi, ketika konsep cerita Supernova semakin saya gali, saya menemukan keterkaitan antara judul dan konsep besar cerita Supernova memang ternyata erat sekali. Embun, yang merupakan butiran air, memiliki gugus heksagonal. Dan, heksagonal, adalah salah elemen sentral dalam cerita Supernova.

Dee pernah mengangkat tentang teori fisika, pencarian jati diri, maupun isu lingkungan, kira-kira konsep apa yang diangkat untuk cerita di buku penutup Supernova ini?

Bisa dibilang di IEP ini semua tema sebelumnya bercampur dan membuka plot cerita yang lebih besar, yang bermuara ke pertanyaan eksistensial tentang asal usul manusia dan realitas multidimensi. Tentu saja, apa yang saya tulis adalah fiksi. Tidak usah terlalu dianggap serius.

Apa sebenarnya benang merah yang menghubungkan keenam buku Supernova?

Keenam buku itu memiliki karakter-karakter yang saling berhubungan, tapi mereka sendiri belum sadar keterhubungan mereka apa. Baru di IEP semua itu terungkap. Mereka terhubung oleh sebuah misi. Lebih dari itu, eksistensi mereka sesungguhnya terhubung di level yang sangat dalam.

Kita telah mengenal Bodhi, Elektra, Zarah dan Alfa. Siapa yang akan menjadi tokoh utama pada novel Inteligensi Embun Pagi? Dan, bagaimana tokoh tersebut menjadi penghubung bagi tokoh di seri-seri sebelumnya?

Tidak ada tokoh baru di IEP, kecuali satu, yang kemunculannya di IEP ini bisa dibilang masih merupakan intro. Yang menarik dari IEP adalah adanya tokoh-tokoh yang tadinya muncul hanya sebagai peran pembantu, kini mencuat menjadi salah satu tokoh utama, seperti Gio dan Toni (Mpret). Ada juga beberapa tokoh yang “bangkit dari kubur”. Lalu, tokoh-tokoh yang tadinya hanya ada di latar juga diperkenalkan, misalnya orang tua Gio.

Apa atau siapakah sebenarnya Supernova itu?

Yang sejauh ini terungkap adalah Supernova sebagai tokoh di dunia maya, dan itu sudah diceritakan di buku Supernova pertama (KPBJ). Masih akan ada lapisan-lapisan lain tentang tokoh Supernova, tapi tentu tidak bisa saya jawab di wawancara ini karena nanti spoiler.

Kelima buku sebelumnya selalu menggunakan cover berwarna hitam, apa alasannya menggunakan warna putih untuk buku terakhir ini? Apakah ada filosofi tertentu di baliknya?

Pertanyaan itu sebetulnya akan terjawab dengan sendirinya kalau sudah membaca IEP. Pemilihan warna kover menjadi putih bukan karena alasan desain atau estetis tapi karena kebutuhan cerita. Kalau saya jawab sekarang, tentu akan jadi spoiler. Hehe. Jadi, nanti saja dibaca di IEP, akan ketahuan kenapa kovernya putih.

Terakhir, ada yang ingin disampaikan oleh Dee kepada penggemar setia Supernova?

Terima kasih karena telah mengikuti serial Supernova selama ini. Saya tahu cukup banyak yang bahkan ikut “tumbuh besar” bersama serial ini; dari mulai SMP sampai menikah, dari mulai jomblo sampai punya anak, dsb. Mengikuti serial sepanjang dan selama ini tentu tidak mudah. Terima kasih atas kesabarannya. Semoga episode penutup ini dapat memuaskan keingintahuan dan pertanyaan-pertanyaan kalian.

Bentang Pustaka | Supernova IEP Part 3 | Februari, 2016



Boleh diceritakan apa saja yang Dee lakukan dalam menyambut rilisnya Supernova IEP?

Yang paling utama saat ini adalah menandatangani lebih dari 10.000 buku. Bagi saya ini rekor karena sebelumnya tidak pernah menandatangani sebanyak ini. Waktu PO Supernova Gelombang tahun 2014, saya hanya menandatangani 2000-an buku.

Waktu rilis Partikel ada gimmick alien di toko buku, waktu Gelombang ada Jaga Portibi. Bagaimana dengan IEP? Apakah akan ada yang khusus?

Untuk IEP saya menyiapkan sesuatu yang sudah lama tidak pernah saya lakukan, yakni menyelenggarakan acara launching. Rencananya launching imi akan diselenggarakan pada tanggal 28 Februari di Galeri Indonesia Kaya. Bertahun-tahun saya sudah tidak pernah lagi mengadakan launching buku, tapi khusus untuk IEP saya merasa perlu mengadakan semacam perhelatan untuk merayakan perjalanan 15 tahun Supernova. Meski konsep acaranya simpel, persiapannya lumayan menyita fokus dan waktu.

Bisa diceritakan lebih lanjut konsep acaranya? Apakah ada bintang tamu atau penampilan khusus?

Konsep acara akan menggabungkan musikalisasi dan pembacaan serial Supernova dari episode kesatu sampai keenam. Akan ada penampilan (dalam bentuk video) dari orang-orang yang pernah membantu Supernova selama perjalanan lima belas tahun ini.
Pengisi acara yang sudah fixed antara lain adik saya Arina Mocca, kakak saya Imel Rosalin, Amanda Zefannya yang juga merupakan pembaca setia Supernova, Alvin Adam untuk talkshow. Show director-nya adalah aktor teater kawakan, Wawan Sofwan. Ada kemungkinan pemunculan bintang tamu lain, tapi masih dalam tahap konfirmasi.

Lalu, bagaimana dengan promo media, apakah sudah mulai dilakukan?

Saya sudah mulai melakukan promo pemanasan untuk IEP. Sejauh ini saya sudah melakukan dua wawancara panjang, satu bersama Desi Anwar untuk CNN, dan satu lagi bersama Raditya Dika di saluran Youtube-nya. Dan, rencananya minggu depan saya akan mengadakan media gathering untuk wawancara one-on-one bersama belasan media.

Ada pesan khusus bagi para Addeection sehubungan dengan IEP?

Saya mulai serius menggarap merchandise resmi Supernova, karena selama ini saya belum punya waktu untuk fokus di situ, sementara peminatnya sebetulnya cukup lumayan. Banyak Addeection yang menagih juga. Mudah-mudahan dengan lahirnya IEP ini, para pembaca juga mulai bisa mengoleksi produk-produk merchandise resmi dengan desain dan kualitas yang baik.