Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Monday, April 27, 2015

Elle Magazine | Pendidikan Formal & Karier | April, 2015 | by Giovani Untari


Background pendidikan Anda bisa dibilang 180 derajat berbeda dengan pekerjaan Anda geluti sekarang, apa yang membuat Anda  akhirnya memilih karier yang berseebrangan dengan jurusan Anda?

Sebenarnya saya tidak “memilih” untuk berseberangan, tapi karier saya memang sudah dimulai dari sejak bangku kuliah. Saya mulai menyanyi profesional dari semester pertama kuliah. Jadi, sepanjang perkuliahan saya sudah menyambi kuliah dengan menyanyi.  Otomatis ketika lulus, saya sudah tinggal meneruskan karier saya.

Bagaimana rasanya memiliki pekerjaan yang berbeda dengan jalur pendidikan Anda? 

Biasa saja, sih. Karena pada kenyataannya memang banyak sekali yang demikian, jadi saya nggak merasa aneh sendiri. Lulusan Hubungan Internasional yang benar-benar berkarier di jalur diplomatik sangat sedikit. Setidaknya dari yang saya tahu, kebanyakan berkarier di luar itu, entah jadi humas, penyiar, advertising, atau yang menempuh jalur akademis (jadi dosen, dsb).

Apakah awalnya Anda merasa aneh / tidak nyaman dengan pekerjaan Anda yang berbeda dengan jurusan Anda tersebut ?

Tidak, karena menyanyi dan menulis sudah menjadi hobi saya sejak kecil. Kuliah lebih terasa “sampingan” malah, ketimbang kedua hobi tersebut.

Apakah ada ilmu yang dibawa dari jurusan Anda tersebut terhadap pekerjaan ini?

Skill menulis saya cukup banyak dilatih lewat jurusan Hubungan Internasional karena soal-soal ujian kebanyakan esai, jadi harus terbiasa mengungkapkan pikiran lewat tulisan.

Apa suka dan dukanya memiliki karier yang berbeda dengan jurusan Anda?

Waktu kuliah saya sempat terpikir untuk berhenti karena merasa memang nggak bakal nyambung dan ilmu saya nggak akan terpakai untuk pilihan karier saya kelak. Tapi saya bertahan karena janji saya pada orang tua. Dan akhirnya saya mulai menikmati kuliah justru di saat-saat terakhir yakni waktu membuat skripsi.

Apakah Anda puas dengan karier yang Anda miliki sekarang?

Sangat puas.

Bagaimana pesan Anda bagi perempuan yang mungkin saja ingin mencoba peruntungan bidang pekerjaan yang berbeda dengan lulusan mereka sebelumnya?

Sebenarnya sangat umum untuk orang-orang akhirnya berkarier di luar dari pendidikan formal mereka. Saya rasa karena pada akhirnya orang memilih pekerjaan berdasarkan passion atau kondisi alias terpaksa. Jadi, beruntunglah mereka yang akhirnya bisa memilih bukan karena terpaksa tapi karena memang passionate di bidangnya. Saya rasa itu bisa diraih dengan menemukan apa yang paling kita suka dan apa yang kita gemari, lalu kita tekuni hingga passion itu akhirnya menjadi skill.

Sunday, December 21, 2014

Tabloid Asah Asuh (Kemendiknas) | Pendidikan & Hari Kartini | April, 2011 | by M V Wirawan

-->
Apa pendapat Mbak Dewi mengenai pendidikan di Indonesia?

Pendidikan di Indonesia menurut saya sudah jauh lebih maju ketimbang dulu, setidaknya saya membandingkan antara zaman saya bersekolah dulu dan anak saya yang sekarang baru masuk SD. Masih banyak problem seputar dunia pendidikan, tentunya. Tapi saya melihat semakin banyak keragaman dan keterbukaan pandangan dan wawasan tentang pendidikan. Saya khususnya tertarik dengan pendidikan yang lebih menitikberatkan pada kecerdasan kualitatif, jadi bukan hanya sekadar nilai bagus, tapi juga perhatian yang berimbang terhadap beragam kualitas kecerdasan anak.

Bagaimana pendapat Mbak Dewi berkaitan dengan pendidikan untuk perempuan di negeri ini?

Saya tidak pernah memandang pendidikan tersekat-sekat, perempuan dan laki-laki, dsb, jadi bagi saya agak sulit menjawab pertanyaan itu. Sudah jelas terbukti bahwa saat ini kesempatan bekerja bagi perempuan dan laki-laki sudah berimbang, dan sistem pendidikan sudah jarang yang berbasiskan gender. Jadi kalau menurut saya, kesempatan bagi perempuan sudah sama terbukanya, sekarang tinggal individunya mau memanfaatkan kesempatan itu atau tidak.

Pesan Mbak Dewi untuk Kemendiknas agar bisa meningkatkan kinerjanya dalam hal pendidikan secara umum dan pendidikan untuk wanita?

Kecerdasan seseorang bukan hanya dilihat dari skor akademis. Banyak kualitas kecerdasan yang perlu digali dan dilihat secara proporsional. Kecerdasan fisik (kemampuan olah tubuh, menari, sport, dsb), kecerdasan seni, kecerdasan emosi, dsb. Kalau kita bisa dengan jeli mengembangkan potensi-potensi individu sesuai dengan kecerdasannya, menurut saya akan ada kebangkitan yang sangat besar pada generasi Indonesia, baik itu laki-laki maupun perempuan.