Thursday, April 2, 2020

Zetizen Jawa Pos | Profesi Penulis | Okt, 2017 | Renanta Rizka Permata


1.     Banyak anak muda yang sudah tertarik dengan profesi penulis. Kalau dari sudut pandang Kak Dee sendiri profesi penulis itu ngapain aja ya, Kak? 

Bergantung dari penulis jenis apa yang hendak ditekuni. Penulis itu bisa menulis fiksi, nonfiksi, jurnalisme, dan bisa jadi gabungan dari itu semua. Intinya penulis menerjemahkan ide abstrak menjadi tulisan konkret yang dapat dibagi ke orang lain. Penulis yang profesional artinya dia sudah dapat menjadikan kegiatan menulis sebagai mata pencarian.


2.     Mungkin bisa diceritakan pengalaman Kak Dee selama menulis, dari pengalaman sedihnya sampai pengalaman senangnya? 

Sangat banyak. Yang jelas, menulis memampukan saya bertemu dengan banyak orang, membawa saya berjalan-jalan, dan yang paling utama adalah ketika tulisan saya meninggalkan kesan dalam hidup seseorang. Tidak ada yang sedih sejauh ini. Menantang mungkin iya, tapi tidak sedih.

3.     Bagaimana cara mencari inspirasi menulis atau gimana caranya menghadapi writer’s block? 

Inspirasi tidak perlu dicari. Inspirasi akan datang sendiri jika kita peka. Jadi yang perlu dilatih adalah kepekaan kita untuk menjadikan segala yang kita amati, cerap, alami, menjadi ide tulisan. Writer’s block bisa diatasi dengan menentukan deadline sebelum menulis dan mematuhi tenggat waktu yang kita tentukan.


4.     Terkadang kalau kita menulis di tengah-tengah cerita itu kan malas melanjutkan, menurut Kak Dee gimana sih cara menghindari hal semacam itu? 

Kita harus punya perspektif yang realistis untuk tidak mengharapkan bahwa proses menulis akan selalu lancar. Pasti akan ada tersendatnya, ada malasnya, dan itu wajar. Saya pun masih mengalami. Hanya saja saya tidak lagi menganggapnya sebagai writer’s block, dsb. Yang penting adalah tidak berhenti. Disiplin akan mengatasi berbagai rintangan itu.

5.     Terus menjadi penulis itu apa keuntungan atau enaknya jadi penulis?

Kalau kita menyukainya, maka itu sudah menjadi keuntungan maupun kenikmatan menulis. Penulis pada dasarnya sama saja dengan profesi lain. Kita pasti akan berbahagia jika kita bisa melakukan apa yang kita cintai. Penulis itu punya kekuatan untuk membawa orang merenung, bepergian, hanya dengan orang membaca tulisan kita.

6.     Kalau dari sisi struggle, jadi penulis struggle-nya apa?

Penulis itu bertarung dengan dirinya sendiri dan halaman kosong. Untuk bisa menuntaskan sebuah karya, untuk membuat karya bermutu, perlu disiplin dan keinginan belajar terus menerus. Menulis adalah keahlian yang dipelajari seumur hidup. Tidak ada kata berhenti. Penulis juga harus mampu menata ekspektasi pembaca dan dirinya sendiri, menyeimbangkannya.

7.     Apa yang Kak Dee rasakan setelah berhasil menciptakan sebuah buku ? 

Seperti melahirkan anak. Bagi saya, buku itu seperti “anak batin”. Ada kepuasan, rasa haru, rasa bangga, dan rasa senang.

8.     Baru-baru ini heboh masalah pajak penulis, menurut pendapat Kak Dee sendiri gimana? Apakah Kak Dee setuju soal pajak penulis yang katanya sangat besar itu? 

Saya rasa perlakuan pajak terhadap penulis memang membutuhkan perbaikan menuju perlakuan yang lebih proporsional dan adil. Perumusannya seperti apa tentunya harus didiskusikan bersama dengan para pelaku di industri penerbitan dan juga instansi yang terkait.

9.     Karena banyak anak muda yang ingin jadi penulis, apa sih saran atau tips dari Kak Dee?

Banyak membaca dan banyak berlatih menulis. Tidak ada jalan pintas dalam keahlian menulis. Menulis itu seperti otot. Kalau kita mau kuat, tangguh, dan ahli, mau tidak mau otot menulisnya harus dilatih terus. Banyak mencoba, membaca referensi, dan juga mencoba berbagi ke orang lain agar kita mendapat masukan.

10.  Apa harapan Kak Dee untuk penulis-penulis ke depannya?

Saya berharap penulis muda Indonesia semakin banyak yang tumbuh, semakin berkualitas, semakin beragam. Pendidikan bangsa itu bukan hanya dari buku sekolah, tapi juga dari buku-buku fiksi. Jadi, penulis itu punya peran penting untuk meningkatkan intelektualitas masyarakat. Mudah-mudah juga profesi penulis dapat menjadi profesi yang lebih mapan dan mampu memberi penghidupan yang baik kepada pelakunya.