Saturday, December 20, 2014

Network Magazine | Rectoverso | September, 2008 | by Eric Wiryanata

Halo Dewi, apa kabarnya hari ini?

Baik. Terima kasih. 

Ada apa dengan pertemuan dan perpisahan?

Nggak ada apa-apa yang khusus, sih. Pertemuan dan perpisahan adalah hal yang alami terjadi dalam hidup. 

Ada apa dengan cicak di dinding jiwa?

Itu sebagian kutipan dari lirik lagu saya Cicak di Dinding. 

Sedikit banyak saya merasakan banyaknya tema spiritual di fiksi dan musiknya, apakah yang sebenarnya dicoba untuk disampaikan?

Lewat RV (Rectoverso) saya mencoba mengeksplorasi emosi dan perasaan sederhana yang hampir kita semua pernah rasakan saat kita jatuh cinta, patah hati, kehilangan, dsb, lalu saya tuturkan ulang lewat lagu dan cerita pendek yang saling melengkapi. Bagi saya, fenomena “rectoverso” sendiri, di mana dua citra tampak terpisah tapi sebenarnya satu kesatuan, sangat esensial dan hakiki. Dualitas itu kan memang fitrahnya realitas kita. Dalam hubungan antar manusia pun seperti itu. Dalam kegetiran kita temukan kebahagiaan, dan dalam kebahagiaan pun kita tak jarang menemukan kegetiran. Jadi cerita dan lagu dalam RV itu semuanya ‘bitter-sweet’. Sama seperti hiduplah, kalau kata saya. 

Pertanyaan ini mungkin sudah ditanyakan seribu kali, tetapi untuk ke seribu satu kalinya saya masih akan bertanya hal ini, bagaimana kamu mendapatkan inspirasi untuk menulis beragam tema yang ada di Rectoverso?

Intinya, dalam setiap karya saya, bahan bakunya ada empat: pengalaman sendiri, pengalaman orang lain, pengamatan atau observasi atas kehidupan sekitar, dan imajinasi. Khusus untuk Rectoverso, berhubung temanya cinta, saya eksplorasi perihal satu ini dengan menggunakan berbagai macam sudut pandang. 

Dengan rentang waktu pengerjaan yang cukup lama, ada nggak hal-hal menarik yang dialami selama pengerjaan proyek ini?

Banyak banget. Salah satunya yang paling berkesan adalah latihan sebelum rekaman di Studio Aquarius. Karena waktu itu saya nggak kebayang betapa banyaknya musisi yang terlibat, dan saya pikir kami bakal latihan di studio latihan biasa. Ternyata di auditorium Nyi Ageng Serang di Kuningan. Shock sendiri. Waktu itu kami latihan sesudah latihan persiapan konsernya Titik Puspa. Tapi kalau mereka untuk konser, kami latihan untuk rekaman. Sampai terharu rasanya. 

Ada nggak buku bagus yang baru-baru ini dibaca (atau sedang dibaca)?

Saya lagi baca Quantum Doctor dari Amit Goswami, PhD. Buku spiritual yang bertemakan sains. 

Apakah ada sebuah buku yang menjadi favorit sampai sekarang?

Hujan Bulan Juni dari Sapardi Djoko Damono. Dan komik Candy-candy. 

Kalau sekarang lagi mendengarkan rilisan musik apa saja?

Album Sarah McLachlan yang baru, dan album band Alexa. 

Ada titipan pertanyaan dari beberapa teman, kapankah seri Supernova berikutnya akan rilis? Apa yang membuatnya tidak kunjung datang?

Antrean produksi cukup panjang, Mas. Supernova kebetulan kesalip terus. Hehe. 

Setelah Rectoverso, apakah rencana berikutnya?

Menerbitkan Perahu Kertas, novel saya yang selama ini baru beredar dalam versi digital lewat provider XL. 

Last words?

Alami pengalaman Rectoverso dengan mendengarkan album dan membaca bukunya. Menyentuh hati dari dua sisi.