Monday, December 22, 2014

Tabloid My Mommy | Profil | Juni, 2013 | by Hesty Daisy


Boleh ceritakan sedikit tentang latar belakang maupun karakter Mbak yang sedikit banyak punya pengaruh untuk sampai di karier sekarang sebagai penyanyi, penulis, dan penggubah lagu?

Dari kecil memang saya sudah suka musik, menulis, dan membaca. Jadi, bisa dibilang karier saya saat ini adalah perpanjangan hobi-hobi saya sejak kecil.

Di balik layar kehidupan Mbak sekarang, siapa (atau apa saja) yang paling jadi motivasi dan ikut andil jadi alasan kesuksesan Mbak?

Keluarga dan lingkungan tentunya membantu membentuk dan minat saya. Kalau alasan, sepertinya memang setiap seniman punya dorongan dan motivasi inheren untuk terus berkarya. Karya tersebut menjadi alat untuk berkomunikasi ke khalayak, sekaligus alat untuk menggali potensi diri. Jadi, motivasi dan andil menurut saya selalu dua pihak, secara eksternal yakni dari keluarga dan lingkungan serta secara internal yakni motivasi pribadi untuk berkarya.

Pernah mengalami masa-masa berat dalam hidup? Barangkali ada sesuatu hal yang belum banyak diketahui orang, tapi cukup dalam dan penting sebagai titik balik hidup Mbak. Tips apa yang Mbak bisa berikan kepada para perempuan/ibu saat menghadapi masa-masa sulit itu?

Saya merasa sangat terbantu oleh meditasi. Dengan meditasi kita mampu mengambil jarak dengan masalah. Alih-alih tergulung dalam masalah dan kemudian sulit untuk keluar dari kubangannya, meditasi membantu kita untuk bisa melihat situasi kita secara apa adanya, kemudian mengajarkan kita untuk menerima situasi tersebut. Dalam keadaan pasrah dan aware, biasanya masalah tidak bertahan lama, dan tidak sampai membelenggu kita secara berlarut-larut. Tidak hanya untuk perempuan atau ibu, menurut saya meditasi atau ritual untuk mengheningkan diri akan sangat berguna untuk kondisi general apa pun dalam hidup ini.  Selain itu, sangat penting untuk punya saluran komunikasi yang sehat dengan pasangan. Belajar mendengarkan dan berkomunikasi dengan jujur.

Bagaimana kabar Keenan? Sudah sebesar apa dia sekarang? Boleh dong ceritakan juga tentang dia. Seberapa dekat dengan Mbak, dan apakah dari dia  juga ada yang menjadi inspirasi dalam berkarya. Bisa sekalian share pola pengasuhan anak dengan para ibu.

Keenan sudah 9 tahun, tahun ini dia akan naik ke kelas 5. Anaknya aktif, senang bicara dan melucu, sayang sama adiknya sekaligus suka gangguin juga. Kalau dekat sih bisa dibilang dekat banget, karena dia kan tinggal bareng dengan kami. Bagi saya, dia lebih seperti sahabat kecil. Nggak selalu mudah membimbingnya, apalagi dia tambah besar dan secara psikologis juga ada masa-masa perubahan dan penyesuaian. Dengan bantuan Reza, saya belajar banyak untuk menghadapi dan membesarkan Keenan. Kami tidak menganut pola-pola khusus. Yang jelas kami mencoba seimbang antara disiplin dan kreativitas. Kami berusaha sebaik mungkin mendukung minat dan ketertarikannya. Sejauh ini dia menunjukkan minat ke arah musik dan seni. Dia kursus piano, drum, dan menggambar.

Bisa kasih pesan-pesan untuk para perempuan/ibu dalam mengasuh anak? Mengingat maraknya kasus pelecehan seksual pada anak. Di Kaltim juga heboh, lho mbak setelah mencuatnya pemberitaan JIS. Nah, sebagai ibu, hal apa yang bisa Mbak lakukan sebagai protect dan edukasi untuk anak?

Kejadian itu memang membuat kita jadi lebih awas terhadap hal-hal yang sepertinya selama ini luput untuk kita komunikasikan kepada anak. Dan memang peran sekolah juga penting untuk bisa mencegah hal-hal seperti ini terjadi. Untungnya sekolah anak saya cepat tanggap dan langsung mengadakan edukasi terhadap orang tua dan murid mengenai hal-hal yang perlu dilindungi, seperti mengajarkan anak perbedaan sentuhan yang aman dan berbahaya, juga mengajarkan bagian-bagian tubuh mana dari mereka yang tidak boleh disentuh orang lain, dan juga bagaimana mereka harus bertindak jika hal itu terjadi. Jadi dalam hal ini orang tua bekerja sama dengan sekolah. Di luar dari itu, saya juga langsung ajak ngobrol anak-anak, tanya sejauh mana mereka sudah memahami konsep “boundary” atas tubuh mereka.

Ngomong-ngomong, Mbak sedang sibuk mengurus atau berkegiatan apa? Nah, di tengah kesibukan itu, bagaimana cara mengatur waktu supaya karier dengan karya tetap bisa berimbang?

Saya sedang menulis buku saya berikut, episode kelima serial Supernova berjudul Gelombang. Untuk itu saya memang harus punya disiplin ketat untuk menulis secara terjadwal, dengan demikian saya bisa menata waktu saya sedemikian rupa untuk bisa tetap punya waktu untuk suami, anak-anak, dan mengurus rumah. Butuh waktu juga untuk hidup dalam jadwal seperti itu, karena pada dasarnya saya terbiasa bekerja bebas. Tapi setelah berjalan sekian lama, saya malah merasa jauh lebih produktif dan tetap berimbang. Walau demikian, tentunya ada konsekuensi-konsekuensi yang harus saya jalani, antara lain “cuti” dulu dari kegiatan wawancara, talkshow televisi, dll. Kalau nggak penting-penting banget saya nggak ambil. Jadi ada prioritas yang jelas dan harus konsekuen dengan itu. Buat saya saat ini, waktu adalah hal termahal yang nggak bisa diganti. Jadi kalau mau hidup berimbang ya harus mahir menata waktu.

Apa sih prinsip hidup Mbak? Ada nggak, cita-cita dan target ke depan setelah yang ini terjalani?

Saat ini saya cenderung menjalankan hidup secara realistis. Saya sudah berhasil punya profesi yang sesuai dengan hobi saya. Jadi, kalaupun ada target itu sifatnya sudah lebih praktis. Bikin buku tidak lagi jadi impian, tapi itu memang kewajiban saya, kalau enggak bukan lagi profesional namanya. Berkarya di musik atau yang lainnya hanya masalah yang mana yang jadi prioritas saat ini. Kalau sekarang saya sedang berkomitmen menulis buku, berarti yang lainnya harus menunggu. Pokoknya keluarga tetap nomor satu, bergandengan dengan pekerjaan. Sisanya masuk daftar tunggu. Kalau terselip syukur, kalau enggak juga tidak perlu mutung, karena mungkin memang saatnya belum tepat.

Secuil rahasia hidup Dee dong untuk pengetahuan eksklusif pembaca My Mommy.

Saya nggak punya tips rahasia. Itu rahasianya. Hehe.