Menurut Dee, hal apa yang bisa
membuat seseorang tetap dekat dengan mantan suami/istri? Apakah faktor anak,
keikhlasan hati, atau hal lain?
Kalau menurut saya, itu sangat tergantung dengan bagaimana situasi saat
mereka berpisah. Jika dari momen berpisah sudah bisa baik-baik, semua beban
emosi yang besar sudah tuntas dikomunikasikan, maka relatif mudah untuk menjaga
hubungan yang baik ke depannya. Singkatnya, mereka harus bertransformasi
menjadi sahabat atau minimal teman, sebelum berpisah.
Bagaimana Dee membina hubungan
baik dengan Marcell pasca berpisah?
Untungnya dari sebelum kami resmi berpisah secara pengadilan, kami sudah
duluan menjadi teman baik. Sisanya ya tinggal komunikasi saja. Apalagi ada
Keenan, yang menjadi jembatan hubungan antara dua keluarga kami sekarang. Jadi
bagaimana pun akan selalu ada urusan yang perlu kami tangani berdua sebagai
orang tua biologis Keenan.
Dalam hal ini, apa yang
mendasari Dee dan Marcell terus membangun kedekatan? Apakah alasan utamanya
untuk kebahagiaan Keenan?
Keenan tentu menjadi alasan penting, tapi di luar dari itu, saya sendiri
tidak melihat keuntungan dari bersikap musuhan dengan mantan pasangan. Ada yang
bilang, kalau sudah berpisah lebih baik nggak usah saling kenal lagi, menurut
saya pandangan itu lumrah kalau perpisahannya tidak baik-baik. Tapi kalau
secara emosi oke-oke saja, kenapa juga tidak diteruskan dalam bentuk
pertemanan? Dan tidak perlu juga ada usaha khusus untuk sengaja maintain, alamiah saja.
Saya pernah membaca berita, Dee
juga cukup akrab dengan Rima Melati Adams, istri Marcell. Bisa diceritakan
mungkin, sedekat apa? Saling bercerita tentang anak mungkin atau hal-hal
tentang perempuan seperti shopping, dll?
Untuk acara keluarga, seperti ulang tahun Keenan, atau ulang tahun Atisha,
kami pasti mengundang. Dan kalau memang pas bisa, mereka pasti datang. Jadi
Rima-Marcell kenal baik juga dengan mertua saya (orang tua Reza). Karena Rima
juga sama-sama hobi masak dan berkebun, kadang-kadang dia suka ngasih bumbu
atau bibit tanaman, kalau memang lagi ada yang saya cari dan dia punya.
Boleh diceritakan pula tentang
Keenan, seberapa sering frekuensi bertemu dengan Marcell?
Tiap weekend, kalau Keenan sedang
tidak ada kegiatan khusus, dan Marcell juga sedang tidak terlalu sibuk, Keenan
pasti menginap di rumah Marcell-Rima. Kalau liburan, sering juga Keenan dibawa
ke Singapura, mengunjungi keluarga Rima. Keenan cukup dekat dengan adik
tirinya, Edga (anak Rima). Kalau Marcell lagi kangen banget, kadang-kadang di weekdays pun Keenan menginap beberapa
hari di rumah Marcell.
Pernah saling mengunjungi
keluarga masing-masing? Misal, keluarga Dee-Reza Gunawan mengundang keluarga
Marcell-Rima, atau sebaliknya? Atau mungkin pergi bersama?
Tentu pernah. Kalau ada ultah dan dirayakan, biasanya kami saling
mengundang. Pergi bersama juga pernah, walaupun belakangan agak jarang karena
kesibukan masing-masing. Minimal 'say hi' lewat telepon, SMS, atau Twitter.
Saran Dee untuk perempuan yang
memiliki pengalaman serupa dengan Dee, yang mungkin merasa canggung atau masih
enggan membina hubungan baik dengan mantan pasangan, bagaimana untuk
memulainya?
Hal seperti itu memang tidak bisa dipaksakan. Kalau masih ada unek-unek
besar yang nyangkut di salah satu pihak, otomatis nggak bisa. Kalaupun bisa,
pasti hanya basa-basi saja. Jadi menurut saya, peer besarnya adalah di
membersihkan beban batin yang masih tersisa dari hubungan yang dahulu. Kalau
itu sudah bersih, sama sekali bukan halangan untuk punya hubungan baik. Dan itu
harus terjadi di kedua pihak, nggak bisa cuma salah satu.