Sebenarnya
sejak kapan Anda mengenal para personel NOAH?
Saya cuma kenal langsung sama Ariel.
Waktu saya masih di Bandung dan Peter Pan belum rekaman, saya pernah nyanyi di
satu acara yang home band-nya adalah
Peter Pan, jadi mereka mengiringi saya nyanyi. Kakaknya Ariel kebetulan teman
kampus adik saya juga.
Pandangan
Anda melihat NOAH adalah sebuah grup musik yang seperti apa?
Menurut saya, sebagai band Noah itu
termasuk yang progresif dan berkualitas. Saya suka aransemen-aransemen mereka.
Pada saat yang sama, Noah juga punya basis fans yang sangat kuat dan luas. Jadi
mereka mampu mengombinasikan kualitas dan popularitas.
Apa
sebelumnya pernah bekerja sama dengan NOAH?
Belum.
Lagu
seperti kemarin kabarnya judul itu yang memilih NOAH lalu Anda diminta tolong
membuat liriknya? Lagu itu mengkisahkan tentang apa, ya?
Saya dihubungi oleh publisher saya,
Trinity Optima. Katanya, Noah punya single tapi belum ada lirik, dan Bu Acin
dari Musica sedang mencari penulis lagu untuk dimintai bantuan bikin liriknya.
Saya lalu dikirimi sampelnya, dan sudah tertera judul “Seperti Kemarin”. Di
sampel itu, Ariel cuma nyanyi kata-kata “seperti kemarin” di awal, selebihnya
“nanana”. Saya dengarkan dulu sampelnya, saya bilang kalau memang cocok ya saya
kerjakan, kalau enggak saya juga tidak akan memaksakan. Dan, ketika dengar
berulang-ulang, saya suka dan setuju untuk mencoba. Saya lalu tanya kepada
Ariel apakah kata-kata “seperti kemarin” ingin dipertahankan, dan menurut dia
memang itu kalimat yang spontan muncul. Akhirnya saya putuskan untuk
dipertahankan dan saya mengembangkan cerita lagu dari sana. Interpretasinya
memang bisa banyak dan macam-macam. Tapi saya mendasarkan liriknya yang paling
utama dari melodi. Menurut saya, melodinya itu terdengar uplifting dan ada suasana yang membebaskan. Akhirnya saya pilih
tema “back with vengeance”, yang kira-kira tentang seseorang yang berhasil
keluar dari keterpurukan atau situasi yang mengekang, dan lagu itu menjadi
semacam pernyataan kebebasan dan itikad barunya. Saya rasa hal itu itu bisa relate dengan banyak orang.
Ada
kebanggaan bisa menulis lirik untuk NOAH?
Saya sih senang, karena pada dasarnya
menulis lagu itu passion saya, cuma
tidak banyak kesempatan untuk mengeksplorasi karena saya sibuk nulis buku.
Dengan berkolaborasi bersama Noah, rasanya saya bisa kembali menyalurkan passion saya di musik. Menulis lagu itu
kayak bercerita juga, jadi rasanya saya punya “pembaca” baru, yakni para
penikmat musik Noah.
Pesan
apa yang ingin Anda sampaikan lewat lirik seperti kemarin?
Lagu itu punya banyak pesan yang
positif; keberanian keluar dari comfort
zone, independensi, memulai babak baru, dsb. Mereka yang mungkin terjebak
dalam abusive relationship, susah move on, galau berkepanjangan, dsb,
mudah-mudahan bisa tergerak untuk bangkit kalau mendengar lagu tersebut.
Sekarang
kesibukan Mbak Dewi apa saja?
Sekarang sih masih dalam periode
promosi buku terbaru saya, Supernova episode kelima berjudul Gelombang. Bulan Desember nanti film Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang
Jatuh juga bakal tayang. Setelah itu saya mau kembali lagi menulis episode
Supernova yang keenam.