Rangkaian
buku Supernova seperti perjalanan spiritual seorang Dee, bisa diceritakan
bagaimana ceritanya Dee tertarik untuk menuliskannya? Dan mengapa tertarik
untuk menuliskannya?
Awal saya menulis manuskrip Supernova pada awal tahun 2000 adalah karena beberapa bulan sebelumnya, yakni di akhir 2009, saya mengalami semacam epifani, atau sebutlah pencerahan kecil, yang mengubah total pandangan saya terhadap hidup dan eksistensi manusia. Pada kurun waktu yang sama, di Indonesia juga sedang banyak terjadi isu kekerasan atas nama agama, dan hal itu semakin memicu dan menggerakkan saya untuk menulis. Jadi, antara ingin menyuarakan keprihatinan sekaligus berbagi pemikiran saya saat itu. Dan karena saya senangnya menulis fiksi, ya sudah, itulah jalur yang saya pilih, dan akhirnya lahirlah Supernova.
Setiap seri Supernova selalu mencantumkan kisah dengan latar belakang agama yang berbeda-beda, untuk Partikel kali ini adalah Islam, adakah alasan khusus?
Sebetulnya karena namanya, yakni Zarah. Pemilihan nama tokoh sudah saya lakukan sejak tahun 2001. Dan karena Zarah adalah nama Arab, akhirnya saya pilih penokohan keluarga keturunan Arab, ya otomatis keluarga muslim. Jadi, bukan karena agamanya sendiri, begitu juga dengan tokoh-tokoh yang lain, saya sesuaikan dengan logika nama, kesesuaian cerita, dsb.
Dalam beberapa karya Dee, selalu ditekankan jika kita berusaha peka dengan alam, maka alam akan memberi banyak pertanda untuk kita. Begitu juga dalam Partikel, apakah yang membuat Dee begitu percaya dengan itu?
Iya, saya percaya itu. Dan sepertinya kepercayaan yang sama telah bersama-sama dengan manusia sejak eksistensi kita dimulai. Fase animisme, dinamisme, shamanisme, paganisme, dan juga kultur-kultur tradisional di seluruh dunia membuktikan adanya kedekatan manusia dengan alam, dengan cara membaca pertanda di langit, di bumi, dst. Sampai sekarang yang mempraktikkan hal tersebut pun masih sangat banyak.
Adakah pengalaman pribadi yang Dee tuliskan dalam novel Partikel?
Semua karya fiksi saya adalah gabungan dari pengalaman pribadi, observasi, imajinasi, dan riset. Demikian juga dengan Partikel. Susah untuk saya menjabarkan mana-mana yang diambil dari kehidupan nyata dan mana yang fiksi, kadang ada nama, ada peristiwa, ada tempat. Sebaiknya dinikmati saja sebagai satu keutuhan.
Setelah ini proyek novel apakah yang akan segera Dee kerjakan? Tentang apa dan kapan ngerjainnya? Dan, seri Supernova berikutnya kapan akan dikerjakan dan kapan rilis?
Komitmen saya untuk karya tulis adalah menyelesaikan serial Supernova sebelum yang lain-lainnya. Jadi setelah ini yang saya garap adalah episode kelima Supernova, yakni Gelombang. Saat ini masih sedang tahap riset. Rencana rilis belum bisa saya perkirakan. Mudah-mudahan bisa tahun depan.
Awal saya menulis manuskrip Supernova pada awal tahun 2000 adalah karena beberapa bulan sebelumnya, yakni di akhir 2009, saya mengalami semacam epifani, atau sebutlah pencerahan kecil, yang mengubah total pandangan saya terhadap hidup dan eksistensi manusia. Pada kurun waktu yang sama, di Indonesia juga sedang banyak terjadi isu kekerasan atas nama agama, dan hal itu semakin memicu dan menggerakkan saya untuk menulis. Jadi, antara ingin menyuarakan keprihatinan sekaligus berbagi pemikiran saya saat itu. Dan karena saya senangnya menulis fiksi, ya sudah, itulah jalur yang saya pilih, dan akhirnya lahirlah Supernova.
Setiap seri Supernova selalu mencantumkan kisah dengan latar belakang agama yang berbeda-beda, untuk Partikel kali ini adalah Islam, adakah alasan khusus?
Sebetulnya karena namanya, yakni Zarah. Pemilihan nama tokoh sudah saya lakukan sejak tahun 2001. Dan karena Zarah adalah nama Arab, akhirnya saya pilih penokohan keluarga keturunan Arab, ya otomatis keluarga muslim. Jadi, bukan karena agamanya sendiri, begitu juga dengan tokoh-tokoh yang lain, saya sesuaikan dengan logika nama, kesesuaian cerita, dsb.
Dalam beberapa karya Dee, selalu ditekankan jika kita berusaha peka dengan alam, maka alam akan memberi banyak pertanda untuk kita. Begitu juga dalam Partikel, apakah yang membuat Dee begitu percaya dengan itu?
Iya, saya percaya itu. Dan sepertinya kepercayaan yang sama telah bersama-sama dengan manusia sejak eksistensi kita dimulai. Fase animisme, dinamisme, shamanisme, paganisme, dan juga kultur-kultur tradisional di seluruh dunia membuktikan adanya kedekatan manusia dengan alam, dengan cara membaca pertanda di langit, di bumi, dst. Sampai sekarang yang mempraktikkan hal tersebut pun masih sangat banyak.
Adakah pengalaman pribadi yang Dee tuliskan dalam novel Partikel?
Semua karya fiksi saya adalah gabungan dari pengalaman pribadi, observasi, imajinasi, dan riset. Demikian juga dengan Partikel. Susah untuk saya menjabarkan mana-mana yang diambil dari kehidupan nyata dan mana yang fiksi, kadang ada nama, ada peristiwa, ada tempat. Sebaiknya dinikmati saja sebagai satu keutuhan.
Setelah ini proyek novel apakah yang akan segera Dee kerjakan? Tentang apa dan kapan ngerjainnya? Dan, seri Supernova berikutnya kapan akan dikerjakan dan kapan rilis?
Komitmen saya untuk karya tulis adalah menyelesaikan serial Supernova sebelum yang lain-lainnya. Jadi setelah ini yang saya garap adalah episode kelima Supernova, yakni Gelombang. Saat ini masih sedang tahap riset. Rencana rilis belum bisa saya perkirakan. Mudah-mudahan bisa tahun depan.