Sebagai karya debut yang akhirnya
difilmkan, apa tanggapan Anda soal adaptasi ini? Deg-degankah atau semacam itu,
mengingat banyak yang bilang kalau sebaiknya novel ini jangan difilmkan (takut
merusak imajinasi)?
Saya rasa itu risiko dalam pekerjaan
seni dan itu tidak pernah menghalangi film mengadaptasi novel, karena buktinya
tetap banyak film yang mengadaptasi novel. Mengenai perbedaan dan pertentangan
antara versi film dan buku juga wajar terjadi. Pengalaman saya setelah tiga
buku saya difilmkan, intinya akan selalu ada yang suka, dan ada yang tidak.
Ekspektasi saya sebagai penulis ada yang terpenuhi dan ada yang tidak, terlepas
saya terlibat atau tidak. Jangankan memuaskan semua orang, memuaskan satu orang
pun belum tentu bisa. Jadi, sekarang rasanya sebetulnya lebih santai.
Apa alasan Anda menyerahkan film ini untuk dipinang oleh Soraya Intercine Film. Apakah ada permintaan khusus sebagai penulis?
Saya
melihat keseriusan Soraya dan kekuatan kapital mereka sebagai produser. Soraya
sudah empat tahun mencoba meminang Supernova, hingga akhirnya kami bertemu lagi
dan saya sudah merasa siap untuk melepas hak adaptasi. Saya cuma minta untuk
dikasih kesempatan memberi masukan, terutama untuk hal-hal yang sensitif bagi
saya, yakni: skenario, casting, dan scoring dan soundtrack. Tapi tentu keputusan final kembali ke Soraya. Di sini
saya hanya konsultan informal saja, dan kami hanya berdiskusi saat praproduksi.
So far bagaimana dengan para pemain yang terpilih? Sesuai harapan atau menyerahkan semua keputusan ditangan rumah produksi?
So far,
cukup puas. Memang ada beberapa yang di luar prediksi. Tapi saya berharap cast yang sekarang mampu membuktikan
potensi mereka, dan produser juga mampu membuktikan pilihannya.
Apakah nanti turut menangani proyek film ini dari sisi naskah atau malah ikut ke lokasi syuting di Washington?
Sejauh
ini saya tidak terlibat dalam produksi.
Harapan film ini kepada para pembaca setia novelnya dan penonton awam?
Menjadi
karya film yang baik, ditonton banyak orang dan diapresiasi, itu saja.