Sunday, December 21, 2014

Portal Berita TNol | Karya Fenomenal Sastra Populer Generasi Baru | Juli, 2011 | by Nopiyanti


Saat ini kesibukan Dee apa ya? Apakah sedang menulis novel kembali? Judulnya apa dan mengenai apa?

Baru saja meluncurkan kumpulan cerpen berjudul Madre, isinya beragam dan merupakan kumpulan karya saya selama lima tahun terakhir.

Mengenai karya Dee yang fenomenal Supernova, sebelum menulis karya tersebut, apa cerita itu memang obsesi Dee? Atau karena kisahnya berkaitan dengan Mbak saat itu? Atau ada peristiwa semacam itu sehingga Dee merasa fenomena itu peru dijadikan objek tulisan?

Untuk menulis bukunya sendiri sih sudah cita-cita dari kecil, karena menulis adalah hobi sejak umur 8 tahun seingat saya. Untuk tema Supernova-nya sendiri, saya menuangkan pemikiran dan perenungan saya tentang spiritualitas pada saat itu.

Setelah Dee menuangkan ke dalam tulisan apakah merasa lega?

Tergantung. Kalau tujuan tulisan tersebut hanya sekadar curhat ya mungkin lega, tapi kalau menulis untuk menjadi buku yang diterbitkan pastinya yang dicari tidak sekadar lega, melainkan bagaimana mengomposisi tulisan kita menjadi sebuah karya yang baik dan bisa dinikmati banyak orang.

Apakah hal itu berlaku terhadap karya Dee selanjutnya?

Tentunya.

Supernova merupakan salah satu karya fenomenal. Menurut Dee tentang karya fenomenal lainnya seperti Laskar Pelangi, Eiffel I’m in Love dan Ayat-ayat Cinta bagaimana? Apakah merupakan suatu keberuntungan atau memang layak diperoleh seorang pengarang yang telah berusaha menghasilkan karya sebaik-baiknya?

Segala sesuatu dalam hidup ini menurut saya selalu kombinasi dari kerja keras dan keberuntungan. Tugas seorang penulis maupun seniman hanyalah berkarya sebaik-baiknya, sesuai dengan kata hatinya, itu saja. Kalau kemudian diterima dan disukai orang banyak, dicap "fenomenal" dsb, menurut saya itu sudah banyak sekali elemen yang terlibat, antara lain timing, cara marketing, selera masyarakat pada saat itu, dsb. Terlalu kompleks untuk dijadikan sebuah formula yang seragam.

Menurut Dee, apakah suatu saat nanti Dee akan bisa menghasilkan suatu karya fenomenal lagi? Mengapa?

Tujuan saya tidak pernah membuat "karya fenomenal", karena menurut saya hal tersebut adalah sesuatu yang diberikan oleh orang lain. Sebuah bentuk apresiasi. Kita nggak bisa mengejar itu. Kalaupun dikejar, bisa jadi malah kecewa sendiri karena nggak sesuai ekspektasi. Bagi saya, jauh lebih penting membuat karya yang saya sukai. Karya yang mampu menyuarakan pemikiran, perenungan, dan imajinasi saya sebaik mungkin. Kalau nantinya dicap fenomenal ya syukur, kalau enggak, selama saya sudah puas, ya sudah.

Kira-kira apa yang nanti akan Mbak Dee angkat agar menjadi sebuah karya fenomenal kembali? Kenapa?

Jawaban masih sama, ya.

Dalam menulis sebuah karya, apakah Dee menyediakan waktu khusus? Kapan biasanya menulis, pagi, siang, sore atau malam? Adakah durasi waktu dalam menulis setiap harinya?

Dulu sih kebanyakan menulis malam hari sampai dini hari. Tapi setelah punya anak, udah nggak realistis lagi menulis di jam seperti itu. Jadi sekarang saya menulis sesempatnya. Kadang pagi, siang, sore. Malam malah jarang karena lebih banyak menemani anak. Durasi waktu saya upayakan minimal 2 jam per hari.

Dalam setahun, Dee menargetkan berapa novel yang ditulis?

Idealnya setahun sekali. Tapi selama ini rata-rata saya menerbitkan buku 1,5 tahun sekali.

Dengan menulis novel, bagaimana dengan kegiatan Dee dalam menyanyi? Akankah kumpul kembali dengan RSD? Jika iya, kapan akan direalisasikannya? Dan jika nanti bersatu kembali, apakah akan membuat album baru?

Nyanyi saya hentikan dulu ketika hamil anak ke-2. Soalnya kalau nyanyi tuntutan untuk ke luar rumah jauh lebih tinggi, sementara saya ingin lebih banyak di rumah dulu. Otomatis menulis menjadi fokus pekerjaan saya saat ini. Kalau nanti anak udah lebih besar, mungkin saja balik lagi nyanyi. Untuk RSD, kami sih hanya sempat bicara untuk konser reuni kecil-kecilan, tapi untuk bikin album lagi belum terpikir, karena kegiatan masing-masing yang cukup padat dan lokasi tinggal yang udah beda kota.

Selama tidak nyanyi bersama RSD,  apakah tetap saling komunikasi? Lewat telepon atau email? Biasanya membicarakan soal apa dengan Rida dan Sita?

Masih komunikasi via Twitter, SMS, atau BBM. Kita punya BB grup bertiga, hehe. Membicarakan apa saja, dari mulai berbagi foto lama sampai ketawa-ketiwi.