Buku apa yang
paling menginspirasi?
Karena saya membaca banyak
buku dengan berbagai tema, agak sulit untuk menentukan buku yang
"paling". Tapi di tahun 1999, saya membaca buku yang bisa dibilang
mengubah banyak cara pandang saya, yakni Conversation With God oleh Neale
Donald Walsch.
Seberapa sering membaca?
Tergantung kebutuhan. Kalau
sedang riset saya baca hampir setiap ada waktu kosong, sehari bisa 1-2 buku,
tergantung tebalnya. Tapi kalau sedang santai, dan ingin santai, saya bisa
seminggu lebih nggak membaca.
Kenapa membaca itu penting?
Membaca adalah cara belajar
swalayan yang paling menyenangkan, menurut saya. Tentu yang saya maksud adalah
membaca yang merupakan keputusan kita sendiri, bukan karena disuruh. Dengan
membaca, saya bisa menyesuaikan informasi dan pengetahuan apa yang ingin saya
cerap, dengan kecepatan dan kenyamanan yang saya sesuaikan sendiri. Membaca
adalah sekolah mandiri.
Saran untuk meningkatkan minat
baca?
Ketahuilah minat Anda, dan
dalami itu. Membaca seperti melatih otot. Semakin sering dilakukan, otot
membaca kita semakin kuat, dan kita mulai bisa membaca berbagai variasi tema
dan bobot. Tapi, tentu kita harus mulai membaca dari apa yang kita tertarik
dulu.
Bagaimana
minat baca penduduk Indonesia menurut Anda?
Ini pertanyaan yang terlalu
luas untuk saya jawab karena disparitas masyarakat Indonesia sangat luas, dan
jawaban saya tidak bisa mewakili semuanya. Untuk kota besar, saya rasa spirit
membaca sudah lumayan tinggi, terbukti dengan makin bertambahnya jumlah toko
buku, taman bacaan, penerbit, dan penulis. Tapi apakah itu sudah cukup jika
dibandingkan masyarakat modern lain di dunia? Tentu masih jauh dari cukup.
Seberapa besar
pengaruh gerakan-gerakan pembangkit minat baca yang telah ada?
Saya tidak mengikuti semua
gerakan-gerakan tersebut, jadi jawaban saya juga tidak bisa mewakili kenyataan
yang ada. Yang jelas, dengan adanya sosial media, segala macam ide semakin
cepat dipertukarkan dan disuarakan, termasuk gerakan pembangkit minat baca.
Tapi sejauh mana efektivitas dan implementasinya, saya tidak persis tahu.