Boleh
ceritakan sedikit tentang latar belakang maupun karakter Mbak yang sedikit
banyak punya pengaruh untuk sampai di karier sekarang sebagai penyanyi,
penulis, dan penggubah lagu?
Dari kecil memang saya sudah suka
musik, menulis, dan membaca. Jadi, bisa dibilang karier saya saat ini adalah
perpanjangan hobi-hobi saya sejak kecil.
Di
balik layar kehidupan Mbak sekarang, siapa (atau apa saja) yang paling jadi
motivasi dan ikut andil jadi alasan kesuksesan Mbak?
Keluarga dan lingkungan tentunya membantu
membentuk dan minat saya. Kalau alasan, sepertinya memang setiap seniman punya
dorongan dan motivasi inheren untuk terus berkarya. Karya tersebut menjadi alat
untuk berkomunikasi ke khalayak, sekaligus alat untuk menggali potensi diri.
Jadi, motivasi dan andil menurut saya selalu dua pihak, secara eksternal yakni
dari keluarga dan lingkungan serta secara internal yakni motivasi pribadi untuk
berkarya.
Pernah
mengalami masa-masa berat dalam hidup? Barangkali ada sesuatu hal yang belum
banyak diketahui orang, tapi cukup dalam dan penting sebagai titik balik hidup
Mbak. Tips apa yang Mbak bisa berikan kepada para perempuan/ibu saat
menghadapi masa-masa sulit itu?
Saya merasa sangat terbantu oleh
meditasi. Dengan meditasi kita mampu mengambil jarak dengan masalah. Alih-alih
tergulung dalam masalah dan kemudian sulit untuk keluar dari kubangannya,
meditasi membantu kita untuk bisa melihat situasi kita secara apa adanya,
kemudian mengajarkan kita untuk menerima situasi tersebut. Dalam keadaan pasrah
dan aware, biasanya masalah tidak
bertahan lama, dan tidak sampai membelenggu kita secara berlarut-larut. Tidak
hanya untuk perempuan atau ibu, menurut saya meditasi atau ritual untuk
mengheningkan diri akan sangat berguna untuk kondisi general apa pun dalam hidup
ini. Selain itu, sangat penting untuk
punya saluran komunikasi yang sehat dengan pasangan. Belajar mendengarkan dan
berkomunikasi dengan jujur.
Bagaimana
kabar Keenan? Sudah sebesar apa dia sekarang? Boleh dong ceritakan juga tentang
dia. Seberapa dekat dengan Mbak, dan apakah dari dia juga ada yang
menjadi inspirasi dalam berkarya. Bisa sekalian share pola pengasuhan anak
dengan para ibu.
Keenan sudah 9 tahun, tahun ini dia
akan naik ke kelas 5. Anaknya aktif, senang bicara dan melucu, sayang sama
adiknya sekaligus suka gangguin juga. Kalau dekat sih bisa dibilang dekat
banget, karena dia kan tinggal bareng dengan kami. Bagi saya, dia lebih seperti
sahabat kecil. Nggak selalu mudah membimbingnya, apalagi dia tambah besar dan
secara psikologis juga ada masa-masa perubahan dan penyesuaian. Dengan bantuan
Reza, saya belajar banyak untuk menghadapi dan membesarkan Keenan. Kami tidak
menganut pola-pola khusus. Yang jelas kami mencoba seimbang antara disiplin dan
kreativitas. Kami berusaha sebaik mungkin mendukung minat dan ketertarikannya.
Sejauh ini dia menunjukkan minat ke arah musik dan seni. Dia kursus piano,
drum, dan menggambar.
Bisa
kasih pesan-pesan untuk para perempuan/ibu dalam mengasuh anak? Mengingat
maraknya kasus pelecehan seksual pada anak. Di Kaltim juga heboh, lho mbak
setelah mencuatnya pemberitaan JIS. Nah, sebagai ibu, hal apa yang bisa Mbak
lakukan sebagai protect dan edukasi untuk anak?
Kejadian itu memang membuat kita jadi
lebih awas terhadap hal-hal yang sepertinya selama ini luput untuk kita komunikasikan
kepada anak. Dan memang peran sekolah juga penting untuk bisa mencegah hal-hal
seperti ini terjadi. Untungnya sekolah anak saya cepat tanggap dan langsung
mengadakan edukasi terhadap orang tua dan murid mengenai hal-hal yang perlu
dilindungi, seperti mengajarkan anak perbedaan sentuhan yang aman dan
berbahaya, juga mengajarkan bagian-bagian tubuh mana dari mereka yang tidak
boleh disentuh orang lain, dan juga bagaimana mereka harus bertindak jika hal
itu terjadi. Jadi dalam hal ini orang tua bekerja sama dengan sekolah. Di luar
dari itu, saya juga langsung ajak ngobrol anak-anak, tanya sejauh mana mereka
sudah memahami konsep “boundary” atas tubuh mereka.
Ngomong-ngomong,
Mbak sedang sibuk mengurus atau berkegiatan apa? Nah, di tengah kesibukan itu,
bagaimana cara mengatur waktu supaya karier dengan karya tetap bisa berimbang?
Saya sedang menulis buku saya berikut,
episode kelima serial Supernova berjudul Gelombang. Untuk itu saya memang harus
punya disiplin ketat untuk menulis secara terjadwal, dengan demikian saya bisa
menata waktu saya sedemikian rupa untuk bisa tetap punya waktu untuk suami,
anak-anak, dan mengurus rumah. Butuh waktu juga untuk hidup dalam jadwal
seperti itu, karena pada dasarnya saya terbiasa bekerja bebas. Tapi setelah
berjalan sekian lama, saya malah merasa jauh lebih produktif dan tetap
berimbang. Walau demikian, tentunya ada konsekuensi-konsekuensi yang harus saya
jalani, antara lain “cuti” dulu dari kegiatan wawancara, talkshow televisi,
dll. Kalau nggak penting-penting banget saya nggak ambil. Jadi ada prioritas
yang jelas dan harus konsekuen dengan itu. Buat saya saat ini, waktu adalah hal
termahal yang nggak bisa diganti. Jadi kalau mau hidup berimbang ya harus mahir
menata waktu.
Apa
sih prinsip hidup Mbak? Ada nggak, cita-cita dan target ke depan setelah yang
ini terjalani?
Saat ini saya cenderung menjalankan
hidup secara realistis. Saya sudah berhasil punya profesi yang sesuai dengan
hobi saya. Jadi, kalaupun ada target itu sifatnya sudah lebih praktis. Bikin
buku tidak lagi jadi impian, tapi itu memang kewajiban saya, kalau enggak bukan
lagi profesional namanya. Berkarya di musik atau yang lainnya hanya masalah
yang mana yang jadi prioritas saat ini. Kalau sekarang saya sedang berkomitmen
menulis buku, berarti yang lainnya harus menunggu. Pokoknya keluarga tetap
nomor satu, bergandengan dengan pekerjaan. Sisanya masuk daftar tunggu. Kalau
terselip syukur, kalau enggak juga tidak perlu mutung, karena mungkin memang
saatnya belum tepat.
Secuil
rahasia hidup Dee dong untuk pengetahuan eksklusif pembaca My Mommy.
Saya nggak punya tips rahasia. Itu
rahasianya. Hehe.