Sebelum Perahu
Kertas, novel Kak Dee itu lebih berbau spiritual. Kenapa?
Spiritualitas adalah salah satu minat terbesar saya, dan juga
salah satu tema yang menggerakkan saya untuk menulis. Pada prinsipnya, saya
hanya menulis apa yang menjadi minat saya.
Untuk Supernova
(1-3) ada beberapa adegan yang setting-nya diluar Indonesia. Apakah Kak Dee
bener-bener pergi ke suatu tempat sebelum mulai nulis? Atau cuma bermodalkan
Google?
Nggak semua ke tempatnya langsung. Dan, nggak semua juga cukup
dengan Google. Saya riset juga melalui studi pustaka dan wawancara narasumber.
Apakah ada perubahan-perubahan yang didapat oleh Kak Dee
dari menulis?
Perubahan apa maksudnya? (sori, pertanyaannya terlalu luas)
Kalau saya melihat inti hidup ini adalah perubahan. Tanpa menulis pun, setiap
hari segala hal berubah, termasuk saya.
Apa yang membuat
Kak Dee merasa kalau writing is something you want to do? And if you're not the
writer/singer that you are now, what do you want to be?
Sepertinya itu dorongan alamiah sejak kecil, sama seperti hobi
dan ketertarikan yang biasa muncul sendiri. Bukan sesuatu yang saya niatkan
dengan sengaja. Kalau saya bukan penyanyi atau penulis, jujur saya nggak
kebayang. Yah, mungkin menjalankan hobi lain saya, seperti memasak, fotografi,
atau yang ada hubungannya dengan tanaman.
What do you expect
your readers to get/learn/realise from your writings?
I never expect
anything from my readers. Dalam berkarya,
prinsip saya kita mencipta apa yang kita suka dan apa yang kita percaya. Saya
yakin orang yang tertarik pada karya kita adalah mereka yang memang akan bisa
merasa terhubung dengan karya tersebut, tanpa perlu lagi kita targetkan
ekspektasi tertentu. Setiap pembaca
pasti punya reaksi tertentu yang itu ada di luar kendali penulis. Mereka beli,
baca dan mereka suka, saya bersyukur. Namun itu semua di luar kendali saya.
Begitu juga sebaliknya kalau mereka nggak suka. It’s never in our hands.
Kak Dee sudah
nulis dari lama banget, tapi kenapa milih untuk jadi penyanyi dulu baru jadi penulis?
Saya nggak memilih. Karier menyanyi terjadi mengalir begitu
saja. Nggak pernah saya rencanakan “akan nyanyi dulu baru nulis”. Semua itu go with the flow saja.
I once read that
you think religion and belief are two different things. While most Indonesians
consider them to be the same. Care to explain why you think they're different?
Agama (religion) terinstitusi,
ada organisasinya, ada aturan tata-tertibnya, dsb. Kepercayaan (belief) lebih informal, personal.
Dua-duanya pada akhirnya membutuhkan keyakinan dan keimanan. Hanya secara
superfisial ada perbedaan dalam aspek institusional.
Dilihat dari
Twitter-nya, ada apa dengan Dewi Lestari dan berkebun?
Hobi.
Dulu, kalau mau
nulis itu medianya cuma di kertas. Lalu bergerak ke komputer. Komputer dilengkapi
dengan internet, muncul blog. Sekarang Twitter. Semakin banyak media, semakin
gampang untuk tulisan seseorang dibaca orang banyak. Untuk Kak Dee sendiri
apakah perubahan ini mempengaruhi kreativitas dalam menulis? Kalau iya, dari
segi apa?
Pada kreativitas sih rasanya enggak. Social media seperti
Twitter lebih kepada penyebaran informasi dan keterhubungan kita satu sama
lain. Dengan adanya social media,
berarti pentas seseorang untuk berbicara dan beraktulisasi bertambah. Tapi
apakah itu lantas mengubah atau mempengaruhi kreativitas, tergantung
individunya masing-masing. Bagi saya pribadi, dalam berkarya Twitter berpotensi
jadi distraksi, tapi dalam berpromosi dan berinteraksi dengan pembaca maupun
teman-teman, ya, Twitter menjadi sarana yang sangat efektif.
Sebagai penulis,
obsesi apa yang belum kesampaian?
Bikin buku anak.
Dari semua karya
Kak Dee, musik dan buku, ada nggak sih yang paling disukai? Mungkin karena
punya lagu itu yang paling lama atau paling cepat prosesnya atau karena buku
yang itu paling seru proses penulisannya?
Selalu susah jawab pertanyaan karena semua karya punya
karakter dan story-nya masing-masing.
When you're not
writing, what do you like to do?
Relaxing and
traveling.
Kebiasaan aneh
seorang Dewi Lestari?
Ritual bengong setiap pagi di meja makan. Buat saya itu saat
paling menyenangkan. Nggak tahu deh itu aneh atau enggak.