Seberapa kuat pengaruh Twitter
dalam mempengaruhi opini public?
Saya rasa pertanyaan ini lebih bisa dijawab oleh para pengamat sosmed
atau pun advertising agency yang memang mengukur dengan lebih pasti
keberhasilan kampanye publik yang terjadi di Twitter. Sejauh pengamatan saya,
sih, opini di Twitter cukup berpengaruh, ya. Banyak gerakan atau kampanye yang
tercipta diawali di Twitter. Kenyataan bahwa sekarang divisi sosial media
selalu ada di semua biro iklan, dan hampir semua brand punya akun Twitter,
adalah bukti bahwa kekuatan sosial media sangat diperhitungkan. Tapi seberapa
jauh pengaruhnya, saya nggak tahu pasti.
Apakah Twitter sudah menjadi
media iklan / propaganda yang efektif?
Kalau untuk iklan atau pun informasi kegiatan menurut saya, sih,
lumayan efektif. Saya adalah salah satu contoh orang yang menggunakan Twitter
sebagai pusat informasi kegiatan-kegiatan saya, dan saya jarang sekali
menggunakan Facebook. Meski demikian, sejauh ini Twitter sudah mencukupi untuk
saya. Setiap bikin acara saya selalu umumkan di Twitter dan jumlah pengunjung
selalu memuaskan, dan ketika saya tanya pada yang datang, mereka memang bilang
tahunya dari Twitter. Sejak buku ke-7, Madre, saya menggunakan Twitter sebagai
pusat informasi untuk penjualan maupun promosi, sejauh ini hasilnya memuaskan.
Tentang fenomena endorsement oleh
beberapa brand terhadap akun ber-follower besar maupun jual beli akun, apa
pendapat Anda?
Endorsement adalah fenomena yang tak terelakkan ketika brand mulai
terjun ke dalam sosmed. Tentunya mereka selalu butuh corong-corong untuk
membantu mereka "bersuara" sebagaimana yang selama ini terjadi di
media non Twitter sekalipun. Kalau jual beli akun, saya nggak terlalu tahu
fenomenanya. Hanya dengar-dengar saja.
Anda sendiri termasuk yang punya
pengalaman di-endorse oleh brand tertentu? Bagaimana ceritanya?
Setahun setelah memakai Twitter, mulai ada brand yang menawarkan kerja
sama dengan saya. Dari mulai barter dengan produk hingga pembayaran finansial.
Saya melihatnya sama seperti saya ditawari iklan atau pun mengendorse brand
tertentu. Pertimbangan yang saya pakai pun sama. Jika brandnya
"nyambung" dengan brand image saya sebagai seorang pribadi, saya oke. Saya juga melihat dulu konsep
jualannya bagaimana, kalau terlalu hard-sell saya nggak mau. Untuk jumlah juga
saya atur supaya nggak terasa spamming oleh follower.
Twitter kini bisa menjadi
penghasilan tambahan bagi sejumlah orang, pendapat Anda?
Kenyataannya memang demikian. Dan menurut saya wajar saja. Selama
industri masih melirik sosmed sebagai salah satu saluran yang menjanjikan untuk
promosi, tentu akan ada akun-akun atau orang-orang yang akan diuntungkan, sama
seperti orang berdagang lewat Facebook, lewat blog, dsb.
Apakah Anda pernah ditawari untuk
menjual akun? Anda pernah mendengar jual beli akun?
Belum pernah.
Apakah Anda membuat akun khusus
untuk mengakomodir endorsement dari brand tertentu?
Tidak. Saya hanya memakai akun pribadi saya.
Apakah perempuan pada umumnya
bisa mengoptimalkan akun Twitter sehingga bisa menghasilkan uang?
Saya rasa nggak terlalu berhubungan dengan gender, tapi siapa yang
mampu melihat celah kesempatan saja.
Bagaimana membuat trik agar Twitter
dapat menarik banyak follower?
Menurut saya, yang orang cari di Twitter adalah interaksi. Jadi akun yang
lebih punya interaksi dengan follower-nya, dan punya "personality"
lebih bisa berkembang. Saya sendiri suka dengan akun follower yang
"manusiawi", yang terasa kualitas orang yang di baliknya.