Tuesday, December 23, 2014

Majalah Suara KPU | Rubrik: Suara Selebritas | November, 2014 | by Shoffa A. Fajriyah


Apakah Anda turut berpartisipasi dalam Pemilu 2014 kemarin? Bagaimana dengan partisipasi pada pemilu sebelum-sebelumnya?

Ya, saya ikut memilih kali ini. Sebelum-sebelumnya tidak. Partisipasi saya di Pemilu 2014 memang ekstra, karena saya juga ikut jadi relawan sosmed yang mendukung Jokowi. Kami cuma bermodal group Whatsapp, isinya orang-orang industri kreatif, dari mulai sutradara, aktor, produser, MC, dan lain-lain. Partisipasi kita fokus di sosial media. Tapi saya dan suami ikut mengawasi juga penghitungan suara di TPS saya.  

Bagaimana tanggapan Anda soal keberlangsungan Pemilu 2014 kemarin?

Rasanya, itulah pemilu yang paling seru dan tajam yang pernah ada di Indonesia. Pemilu 2014 berhasil jadi peristiwa politik yang membuat banyak orang “turun gunung” dan keluar dari “selibat politik”-nya. Dari sisi itu, saya rasa Pemilu 2014 berhasil memancing kepedulian orang terhadap politik.

Bagaimana tanggapan Anda soal kinerja KPU dalam Pemilu 2014 kemarin?

Saya rasa KPU bekerja sangat keras dan memiliki peran yang luar biasa krusial dalam Pemilu 2014. Banyak momen kritis dalam Pemilu 2014 yang akhirnya bergantung pada keputusan dan kejernihan KPU. Salah satu langkah yang patut diacungi jempol adalah memberikan data terbuka bagi masyarakat yang memberikan ruang gerak bagi para penghitung independen untuk ikut mengawasi jalannya pemilu. Ini akan jadi preseden baik bagi pemilu ke depan.

Menurut Anda, apa saja hal-hal yang harus dibenahi selama penyelenggaraan Pemilu 2014 kemarin?

Sejauh memantau dari pemilu kemarin, saya rasa perlu ada pembenahan teknologi dan logistik, mengingat banyak komplain dari pemilih di luar negeri yang tidak bisa memilih karena kehabisan surat suara.

Bagaimana tanggapan Anda soal partisipasi kalangan muda yang lebih pro aktif dalam Pemilu 2014 kemarin?

Kontras dan kuatnya figur kedua capres di Pemilu 2014 memang memicu banyaknya dukungan kalangan muda. Secara umum kepedulian politik memang meningkat jauh di Pemilu 2014. Saya sangat senang dengan banyaknya anak muda yang berkampanye kreatif dan memanfaatkan teknologi untuk ikut mengawasi pemilu seperti Kawalpemilu.org. Saya membayangkan Indonesia akan punya darah segar untuk kehidupan politik jika anak-anak muda lebih banyak terlibat dan turun tangan.

Hasil suara dalam Pilpres kemarin memiliki angka yang sangat beda tipis, bagaimana pandangan Anda melihat fenomena tersebut?

Ya, itulah serunya. Seperti saya bilang tadi, kedua figur sama-sama kuat, pendukungnya juga hampir sama banyak. Belum tentu kita akan melihat pemilu seseru itu lagi ke depannya. Saya rasa terjadi pembelajaran politik luar biasa bagi masyarakat Indonesia lewat Pemilu 2014. Para pemegang kekuasaan ke depan juga harus semakin mencermati kecerdasan dan kritisnya para pemilih di pemilu-pemilu depan.

Bagaimana tanggapan Anda soal adanya gugatan-gugatan sengketa hasil pilpres?

Saya rasa sebagai pihak yang kalah wajar saja kalau memang ada keinginan untuk memperjuangkan hasil semaksimal mungkin, selama masih di koridor yang wajar dan diperbolehkan secara hukum sih menurut saya sah-sah saja. Walaupun memang terkadang saya menilai secara luas masyarakat akan lebih dimudahkan jika semua pihak percaya dan berserah pada hasil dan kemudian segera beriorientasi ke masa depan ketimbang meributkan keputusan yang sudah final. Karena meskipun tipis, tetap saja kita bicara hitungan jutaan suara.

Bagaimana tanggapan Anda soal rencana KPU yang akan menerapakan e-voting dalam pemilu mendatang? Setujukah Anda dengan rencana ini? Tolong berikan kritik dan saran agar ke depannya KPU semakin baik?

Saya sih setuju dengan e-voting, selama memang terdukung oleh infrastruktur internet dan sekuritas yang baik. Bagaimanapun juga pemilu manual itu mahal, memakan begitu banyak sumber daya, dan juga makan waktu. Dengan perkembangan teknologi di dunia saat ini, bukan tidak mungkin bagi Indonesia untuk mulai menerapkan e-voting. Apalagi dengan bentuk negara kepulauan, akan jauh lebih efisien karena kita bisa memangkas banyak aspek logistik lewat internet. (itu sekaligus jadi masukan dari saya untuk KPU)