Tuesday, December 16, 2014

Iciherz Magazine | Film Rectoverso | Januari, 2013 | by Yudhi

Apa alasannya Rectoverso ini diangkat ke layar lebar?

Jadi, awalnya Marcella Zalianty menghubungi saya untuk minta ide cerita. Dia sudah punya konsep ingin membuat film omnibus tentang cinta dengan lima sutradara. Saya bilang bahwa saya lagi nggak ada ide baru, tapi saya punya kumpulan cerita yang barangkali sejalan dengan idenya. Saya lalu mengirimkan buku Rectoverso untuk dia baca. Ternyata Marcella suka. Saya sendiri senang ada yang tertarik mengapresiasi Rectoverso dan ingin menjadikannya film. Yang saya tahu Marcella dan rumah produksinya adalah perusahaan profesional dan punya visi yang bagus. Bagi saya itu cukup.

Dari berita yang saya lihat, di film Rectoverso ini hanya mengangkat 5 cerita aja, yaitu HANYA ISYARAT, MALAIKAT JUGA TAHU, CICAK DI DINDING, CURHAT BUAT SAHABAT dan FIRASAT. Kenapa? Mengapa memilih kisah tersebut untuk difilmkan?
 
Itu sepenuhnya pilihan dari pihak Marcella dan para sutradara. Keterlibatan saya hanya sampai melepas hak adaptasi dan membantu konsultasi informal jika dibutuhkan. Jadi, pilihan kreatif, teknis, dan sebagainya, ada di pihak para pembuat film. 

Siapa saja yang menjadi pemain dalam film Rectoverso ini?

Ada banyak. Di antaranya Sophia Latjuba, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi, Prisia Nasution, Asmirandah, Dwi Sasono, Acha Septriasa, Indra Birowo, dan seterusnya.  
 
Siapa yang menjadi sutradara dari film ini?  

Marcella Zalianty, Rachel Maryam, Olga Lydia, Cathy Sharon, Happy Salma.

Kapan rencananya film ini ditayangkan?

Februari 2013.

Dalam memfilmkan kumpulan cerpen ini, ada kendala yang dialami nggak?
 
Kendalanya mungkin dirasakan paling banyak oleh pembuat filmnya ya, saya sendiri tidak terlibat. Tapi, tantangan mereka yang pertama barangkali adalah "menerjemahkan" dan menginterpretasi cerita dari format cerpen ke skenario.
 
Menurut Dee, film Rectoverso ini bakal sama suksesnya dengan film Perahu Kertas?

Saya tidak bisa memprediksi, karena penonton Indonesia susah diprediksi. Yang jelas, Rectoverso lebih dewasa filmnya dari Perahu Kertas, jadi segmennya bisa jadi berbeda.
 
Apa harapan Dee untuk film Rectoverso ini?  

Saya harap film ini bisa menyentuh hati penonton, dan sukses tentunya.

 Ke depannya, apa ada novel karya Dee yang akan difilmkan?
 
Ada. Rencananya Supernova 1, dan Filosofi Kopi.