Apa alasannya Rectoverso ini diangkat ke layar lebar?
Jadi, awalnya Marcella Zalianty menghubungi
saya untuk minta ide cerita. Dia sudah punya konsep ingin membuat film omnibus
tentang cinta dengan lima sutradara. Saya bilang bahwa saya lagi nggak ada ide
baru, tapi saya punya kumpulan cerita yang barangkali sejalan dengan idenya.
Saya lalu mengirimkan buku Rectoverso untuk dia baca. Ternyata Marcella suka.
Saya sendiri senang ada yang tertarik mengapresiasi Rectoverso dan ingin
menjadikannya film. Yang saya tahu Marcella dan rumah produksinya adalah
perusahaan profesional dan punya visi yang bagus. Bagi saya itu cukup.
Dari berita yang saya lihat, di film Rectoverso ini
hanya mengangkat 5 cerita aja, yaitu HANYA ISYARAT, MALAIKAT JUGA TAHU,
CICAK DI DINDING, CURHAT BUAT SAHABAT dan FIRASAT. Kenapa? Mengapa memilih kisah tersebut untuk
difilmkan?
Itu sepenuhnya
pilihan dari pihak Marcella dan para sutradara. Keterlibatan saya hanya sampai
melepas hak adaptasi dan membantu konsultasi informal jika dibutuhkan. Jadi,
pilihan kreatif, teknis, dan sebagainya, ada di pihak para pembuat film.
Siapa saja yang
menjadi pemain dalam film Rectoverso ini?
Ada banyak. Di
antaranya Sophia Latjuba, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi, Prisia Nasution, Asmirandah,
Dwi Sasono, Acha Septriasa, Indra Birowo, dan seterusnya.
Marcella Zalianty,
Rachel Maryam, Olga Lydia, Cathy Sharon, Happy Salma.
Kapan rencananya
film ini ditayangkan?
Februari 2013.
Dalam memfilmkan kumpulan
cerpen ini, ada kendala yang dialami nggak?
Kendalanya mungkin
dirasakan paling banyak oleh pembuat filmnya ya, saya sendiri tidak terlibat.
Tapi, tantangan mereka yang pertama barangkali adalah "menerjemahkan"
dan menginterpretasi cerita dari format cerpen ke skenario.
Menurut Dee, film
Rectoverso ini bakal sama suksesnya dengan film Perahu Kertas?
Saya tidak bisa
memprediksi, karena penonton Indonesia susah diprediksi. Yang jelas, Rectoverso
lebih dewasa filmnya dari Perahu Kertas, jadi segmennya bisa jadi berbeda.
Apa harapan Dee
untuk film Rectoverso ini?
Saya harap film ini
bisa menyentuh hati penonton, dan sukses tentunya.
Ke depannya, apa
ada novel karya Dee yang akan difilmkan?
Ada. Rencananya
Supernova 1, dan Filosofi Kopi.