1. Bagaimana
cara Dee menjaga kesehatan/kebugaran/kecantikan?
Menurut
saya, kesehatan harus menjadi basis untuk kecantikan. Dengan kita ingin sehat,
kita akan merawat diri. Namun kalau yang menjadi basis adalah kecantikan,
kadang-kadang kita sering keblinger dan malah mengorbankan kesehatan. Kesehatan
sendiri meliputi gaya hidup secara keseluruhan. Jadi dari mulai pola makan
sampai manajemen stres sampai memilih sabun cuci muka. Saya suka olah raga
cardio seperti aerobic, dulu sempat yoga, tapi sempat berhenti lama dan
sekarang baru mau mulai lagi. Meditasi juga sangat baik bagi kesehatan fisik
dan mental. Saya tidur 7-8 jam per hari. Untuk perawatan muka, saya memilih
produk perawatan yang paling lembut, tidak mengandung parfum/pewarna. Untuk
perawatan tubuh setiap hari memakai body lotion, dua hari sekali pakai yg ada
AHA-nya, dan sebulan sekali luluran.
2.
Kebiasaan apa yang Dee lakukan untuk menjaga kecantikan?
Juga
ada di no. 1, tapi untuk menambahkan, saya sebisa mungkin tidak pakai make-up
tebal-tebal, kalaupun harus, secepatnya saya bersihkan. Selain itu
banyak-banyak tertawa, dan jauhi hal-hal yang membuat stres, termasuk
program-program teve yang nggak penting.
3.
Bagaimana Dee melihat konsep hidup manusia urban sekarang ini?
Manusia
urban pada esensinya tidak berbeda dengan manusia suburban, manusia rural,
bahkan manusia tribal sekalipun. Hanya pengkondisiannya saja yang berbeda.
Manusia urban digempur oleh blundernya pilihan dan informasi, hidup dalam tempo
cepat. Dan karena jumlahnya yang relatif banyak serta aksesnya terhadap
kekuasaan dan informasi, manusia urban punya pengaruh sangat besar untuk
menentukan masa depan Bumi melalui setiap pilihan yang dibuatnya.
4.
Apakah Dee punya cara/masukan untuk bisa survive sebagai manusia urban?
Hidup
dalam kesadaran, terutama dalam pemilahan pilihan dan informasi. Punya akses
terhadap teknologi dan informasi sebetulnya seperti pedang bermata dua, bisa
membangun dan juga bisa merusak. Kita harus cermat sekali dalam kegiatan
konsumsi, baik konsumsi informasi, hiburan, makanan, sampai gaya hidup. Hidup
dalam tempo yang lebih lambat, sesekali kembali ke keheningan, alokasikan
sebagian pendapatan kita untuk kepentingan orang banyak, dan menerapkan gaya
hidup sehat dan seimbang, menurut pengalaman saya, dapat membantu kita untuk
beroleh hidup yang lebih santai sekaligus bermakna.
5.
Hidup yang seimbang itu seperti apa? Bagaimana cara Dee mewujudkannya?
Hidup
yang seimbang, menurut saya, adalah hidup dengan memberikan perhatian yang
proporsional pada fisik, mental, ruh, dan jiwa. Karena setiap manusia, apapun
status dan bentuknya, pasti tidak akan lepas dari empat unsur tsb. Sukar sekali
untuk mendapatkan keseimbangan yang sempurna, tapi dengan kita ingin
mewujudkannya saja sudah pasti akan membawa banyak perubahan besar. Saya belum
merasa sebagai ahlinya, tapi yang jelas, dengan memperhatikan dan eling atas
segala aktivitas fisik, mental, ruh, dan jiwa kita, kita bisa pelan-pelan hidup
lebih sehat, terkendali, dan tenang. Aplikasinya bisa dengan mengisi hari
dengan momen hening atau bermeditasi, mengonsumsi makanan yang sehat dan baik
bagi tubuh kita, mencerap informasi yang berguna dan mereduksi informasi yang
tidak berguna/tidak mendidik, hidup selaras dengan lingkungan, memberikan ruang
bagi hati dan benak kita untuk berkreasi.
6.
Apa pendapat Dee mengenai aging?
Aging
adalah sesuatu yang pasti, sama dengan mati. Aging adalah proses alami hidup
yang tidak bisa ditawar-tawar.
7.
Bagaimana cara Dee menyikapi aging yang nggak mungkin dicegah datangnya ini?
Jangan
dibuat stres, jangan terlalu panik ketika ada kerut atau vlek atau uban muncul.
Pertama-tama, harus diterima dulu, apa adanya, bahwa aging itu nyata dan pasti
terjadi. Sesudah itu, ya, jalankan saja hidup yang sehat dan seimbang, dan buat
saya bukan demi cantik dan panjang umur, tapi karena hidup sehat dan seimbang
itu lebih menyenangkan untuk dijalani.
8.
Buat Dee, apakah menjadi tua itu menakutkan? Adakah ketakutan lain yang
melebihinya?
Saya
pikir tidak ada yang perlu ditakuti dengan menjadi tua. Every age has its
beauty. Yang perlu ditakutkan adalah kalau kita ingin muda terus, karena sudah
pasti kita malah cepat tua berhubung stres kepingin muda, hehe, soalnya ya
nggak mungkinlah tambah muda. Itu menyalahi hukum alam. Ketakutan terbesar
manusia barangkali adalah takut mati. Ada yang bilang, kalau kita sudah
mengatasi ketakutan akan kematian, kita baru benar-benar hidup. Mungkin begitu
juga dengan aging. Kalau kita sudah mengatasi ketakutan kita akan penuaan, baru
deh jiwa kita awet muda.