Aku mau ngulik
sedikit tentang Perahu Kertas, ya. Setelah aku baca dengan serius (ceritanya
benar-benar bagus banget), Perahu Kertas berbeda dengan buku-buku kamu
sebelumnya. lebih remaja dan lebih santai, tapi dari penceritaannya cukup drama dan deskriptif. Kenapa diberi judul Perahu Kertas?
Saya merasa objek perahu kertas punya makna yang dalam dan
berlapis, apalagi ketika dialah yang menjadi “pusat” curhat dan rahasia dalam
kisah dalam kehidupan Kugy. Si objek perahu kertas itu juga, menurut saya,
mampu menjembatani relasi semua tokoh dalam cerita, selain itu visualnya juga
bisa menarik (untuk kover, gimmick,
dll).
Berhubung
CosmoGIRL! lagi membahas tentang cowok, aku mau tahu dunk bagaimana kamu
membangun karakter Keenan. Siapa yang menginspirasi kamu membuat tokoh Keenan
ini?
Kalau dirunut ke belakang, kayaknya sosok seperti Keenan itu
selalu bertengger di benak saya. Gabungan dari Therrius dari Candy-candy, Okita
dari Popcorn, dan khayalan saya sendiri—pokoknya tipikal orang-orang yang
serius dalam bidangnya, punya unsur misterius, tapi juga banyak kejutan.
Singkatnya: diam-diam menghanyutkan.
Bagian mana
yang paling menarik buat Mbak Dee?
Saya paling tersentuh waktu membuat adegan terakhir Kugy-Remi dan
Luhde-Keenan. Dan paling menikmati kalau bikin adegan Eko udah cela-celaan sama
sahabat-sahabatnya.
Apa yang
menurut Mbak Dee dari novel ini yang pas banget sama anak remaja? Dari segi
tokohnya yang masih remaja, tema ceritanya yang tentang cinta remaja atau yang
lainnya?
Pertama, tentu dari usia tokohnya. Dan saya rasa, cerita seperti
ini bisa menginspirasi remaja untuk lebih berani menekuni impiannya, lebih
jujur sama hatinya. Dan tokoh-tokog dalam Perahu Kertas banyak mengingatkan
kita untuk berani menjadi diri sendiri, yang menurut saya sesuatu yang penting
banget buat usia remaja, karena pada usia tsb kan kita cenderung labil dan
lebih merasa ‘aman’ kalo ikut-ikutan sama orang banyak.