Wednesday, February 17, 2016

JAWA POS Deteksi | Menulis Cerpen ala Dee | November, 2015 | by Wicak

-->  
Bagaimana sih komposisi membuat cerita pendek ala Mbak Dee? Saya harap bisa dibagi minimal tiga komposisi saja.

Saya rasa semua cerita, baik novel maupun cerpen, komposisinya kurang lebih sama, yakni struktur 3 babak. Dimulai dengan tesis, kemudian anti-tesis, dan terakhir sintesis. Bedanya, dalam cerpen biasanya ditekankan unsur kejutan, sebuah pertanyaan atau perenungan yang mengusik. Jika dalam novel kita punya banyak kesempatan untuk mengungkapkan back-story atau cerita latar, dalam cerpen kita biasanya fokus cerita utama saja. Kalau dalam novel kita bisa leluasa memainkan karakter dengan jumlah banyak, dalam cerpen saya cenderung memakai karakter yang lebih sedikit.

Hal apa yang menginspirasi Mbak Dee sehingga dapat membuat cerita yang menarik?

Banyak sebetulnya, saya tidak bisa terlalu memformulasikannya. Yang jelas, ada hal-hal yang menurut saya punya unsur fiksi. Bisa dikembangkan menjadi sebuah drama. Fakta yang kering baru bisa punya drama ketika kita memasukkan unsur emosi, dramatisasi. Potensi itu yang saya lihat ketika saya memilih satu topik untuk dikembangkan. Dalam Filosofi Kopi, misalnya, sekadar segelas kopi belum tentu bisa berkembang menjadi drama, tapi ketika dilihat dari perspektif seseorang yang terobsesi dengan kopi dan punya ambisi membuat kopi terbaik, itu menjadi drama.

Isu seperti apa sih yang cocok diangkat oleh generasi muda khususnya pelajar SMP/SMA agar menciptakan plot cerita yang menarik? 

Setiap penulis, terlepas dari usianya, menurut saya sudah punya ketertarikan “bawaan”. Sesuatu yang menarik dan menggelisahkannya. Terkadang, penulis harus mengalami satu momen dramatis dalam hidupnya terlebih dahulu yang lantas mendorongnya untuk bercerita. Tiap orang tentu beda-beda, bergantung apa yang terjadi dalam hidupnya dan bagaimana ia mencernanya. Jadi, tidak bisa kita generalisasi topik-topik yang cocok untuk segmentasi usia tertentu. Pilihan tema atau isu adalah pilihan yang sangat personal. Ketertarikan seseorang tidak bisa dipaksakan. Namun, untuk menjadikannya cerita yang menarik dibutuhkan skill, pengetahuan, dan latihan. Hal ini bisa dilatih dan dipertajam dengan membaca, ikut workshop, dan terus menulis.