Tuesday, February 10, 2009

WANITA INDONESIA | Mengajarkan Anak Membaca (Metode Glenn Doman) | Jan, 2009 | By Didi

1. Mundur ke belakang, sejak usia berapa Dee mengajar Keenan bermain dengan metode Glenn Doman? Bagaimana pada awal Keenan menerima pola ajar seperti itu?

Sejak Keenan umur 1 tahun. Dan saya tahu dia sudah bisa baca waktu umur 2,5 tahun. Dia sih menerimanya dengan baik, atentif, dan selalu memerhatikan flash card yang ditunjukkan padanya.

2. Apakah cara yang dilakukan itu menggunakan tempo, misalnya tiap hari atau tiap berapa kali dalam seminggu? Selama melakukan itu berapa lama (jam) dan di saat suasana seperti apa diterapkan pada Keenan? Atau adakah waktu khusus?

Sesuai dengan petunjuk dari metode Glenn Doman, saya memainkan tiga set flash card sebanyak tiga kali sehari. Memainkan flash card sendiri tidak makan waktu berjam-jam, bahkan kurang dari semenit, karena per kartunya hanya perlu ditunjukkan dalam waktu satu detik. Suasananya sih nggak ada yang khusus, pokoknya saat dia lagi santai dan fokusnya nggak ke hal lain (teve, mainan, dsb).

3. Apa dampak positif dan negatif pada keenan yang dirasakan Dee pada cara kerja metode Glenn Doman tersebut?

Saya sih tidak merasakan dampak negatif, walaupun ada beberapa psikolog yang bilang metode itu membuat anak hanya tertarik pada membaca saja, yang lain jadi kurang. Tapi buat saya pribadi, saya nggak merasakan dampak negatifnya. Keenan sudah bisa baca dari umur 2,5 tahun, bagi saya tentu itu dampak positif. Kuncinya adalah jangan pernah mengetes, karena kadang-kadang ibu-ibu jadi kesusu ingin mengetes anaknya, atau ngoyo supaya anaknya bisa cepat baca, apalagi kartu-kartu itu memang nggak murah, kalau buat sendiri pun lumayan repot, jadi wajar kalau ibu-ibu jadi ‘nggak mau rugi’. Cuma keinginan mengetes itu kontra-produktif bagi anak. Intinya semua anak senang belajar, tapi tidak suka diuji. Jadi biarkanlah hasil dari pembelajaran itu muncul dengan alamiah tanpa perlu dipaksakan.

4. Apa keistimewaan menggunakan Glenn Doman dibanding cara lainnya?

Khusus untuk membaca, saya nggak tahu metode lain, jadi nggak bisa membandingkan. Tapi, dibanding dengan waktu saya kecil dulu dan diajarkan baca memakai aksara dan mengeja ‘a, b, c’ dst, metode Glenn Doman lebih efektif dan konon lebih cocok dengan kerja alamiah otak.

5. Bagaimana Dee pertama kali mengetahui dan mengenal Glenn Doman? Dengar kabar sampai bela-belain mencari produk itu keluar negeri, ya? Dan menerapkan pada Keenan menggunakan bahasa Inggris?

Saya baca bukunya dulu, lalu ikut pelatihannya di Bandung. Saya beli kartu-kartunya di Indonesia, kok. Kan sudah ada distributornya di sini. Yang saya pakai memang Bahasa Inggris, karena waktu itu yang ada hanya Bahasa Inggris, versi Bahasa Indonesia baru keluar setahun kemudian. Dulu, untuk Bahasa Indonesia saya terpaksa buat sendiri, tapi nggak banyak, mungkin cuma 50-an kartu. Setelah versi Bahasa Indonesia-nya keluar, ya saya pakai flash card yang udah jadi.

6. Kalau tidak salah Dee jadi duta Glenn Doman? Bagaimana ceritanya? Terus, apa langkah yang dijalankan Dee dengan menyandang duta itu?

Saya bukan duta Glenn Doman. Setahu saya nggak ada yang jadi duta Glenn Doman, yang ada hanyalah licensed instructor yang memang mengambil pelatihan resmi Glenn Doman di Amerika, dan di Indonesia baru ada satu orang yakni Mbak Irene Mongkar.

7. Sepantasnya Glenn Doman cocok diterapkan pada usia anak berapa?

Dari bayi umur seminggu juga bisa, tapi bukan huruf dulu, hanya siluet aneka bentuk dengan warna hitam putih. Setelah itu baru pakai huruf. Pada prinsipnya, semakin dini diajarkan semakin baik, karena semakin mudah dicerap anak.

8. Peran ibu dalam hal ini seperti apa yang pantas dianggap cukup berhasil menerapkan metode Glenn Doman pada anaknya?

Buat saya pribadi, bukan hanya soal bisa baca atau enggak, tapi dengan meluangkan waktu untuk belajar dan bermain sama anak, kita jadi punya quality time dan bonding time dengan anak. Dan ya itu tadi, jangan tergoda untuk menguji. Saya tahu Keenan sudah bisa baca ketika dia tiba-tiba menunjuk kata-kata di layar komputer saya dan membacanya. Saya nggak pernah dengan sengaja menguji dia.

9. Kabarnya Glenn Doman pantas diterapkan pada anak yang bermasalah, misalnya pada anak yang mengalami ‘cacat’? Sehingga tidak layak diterapkan pada anak yang normal?

Awalnya metode itu ditemukan memang ketika Glenn Doman menangani anak yang mengalami brain injury, dan ternyata setelah diajarkan membaca, anak yang mengalami cedera otak tsb memperoleh kemajuan yang sangat pesat dan akhirnya punya kemampuan sama dengan anak dengan otak normal. Oleh karena itu, jika metode yang sama diterapkan ke anak dengan otak yang normal, hasilnya menurut Glenn Doman akan sangat luar biasa. Kenapa membaca? Karena membaca melibatkan aktivitas otak kiri dan otak kanan sekaligus.

10. Komentar lain tentang Glenn Doman yang Dee rasakan?

Jangan hanya terpaku atau fanatik pada satu metode saja. Menurut saya, kasih sayang, komunikasi yang jujur dan sehat dengan anak, serta alokasi waktu yang cukup untuk menemaninya adalah hal yang paling penting.