Sunday, April 5, 2020

Zetizen Jawa Pos | Reuni RSD | Okt, 2019 | Melisa Nirmaladewi



1. Kayaknya kemarin asik banget nih, waktu Prambanan Jazz. Apa sih yang membuat kakak memutuskan untuk reuni di waktu sekarang?

Sebenarnya sejak 2015, RSD sudah manggung bareng lagi. Waktu itu untuk 90's Festival. Setelahnya setiap tahun, setidaknya satu kali kami ada show bareng. Itu bukan sesuatu keputusan yang punya permulaan yang tegas sih, lebih alami saja. Kalau ada pengundang yang tertarik, tanggalnya pas, budget-nya pas, kami akan manggung. Soal konsep, pastinya pengundang RSD memang sudah punya kebutuhan spesifik yang sesuai dengan kami. Mereka pastinya ingin mendengar lagu-lagu lama kami, dan penontonnya memang sudah tahu RSD dan lagu-lagunya.

2. Ada nggak hal unik yang selalu dilakukan bareng-bareng waktu ketemuan begini?

Buat kami, yang paling menyenangkan dari proses manggung bersama adalah kesempatan untuk bersua dan mengobrol. Berhubung kami ketiganya tinggal di kota yang berbeda—saya di Tangsel, Sita di Jakarta, dan Rida di Cimahi—kami tidak punya kesempatan banyak untuk bertemu. Jadi, punya jadwal manggung adalah kesempatan bagi kami untuk punya waktu bareng yang berkualitas. Hal baru yang kami lakukan setelah berkarier bareng sejak 1995 adalah membuat T-shirt. Menjelang Prambanan Jazz, suami saya, Reza punya usul untuk membuat T-shirt sebagai seragam pemain band. Akhirnya, RSD juga ikut bikin T-shirt. Untuk pertama kalinya kami punya "merchandise"... haha! Meski nggak dijual juga sih, hanya untuk dipakai sendiri.

3. Ada rencana melakukan hal bareng-bareng lagi nggak habis reuni di Prambanan Jazz kemarin?

Kami cukup senang dengan kesempatan sesekali bertemu, tanpa harus membuat single baru. Kalau ada kesempatan show lagi, pasti kami akan sambut baik. Namun, untuk bikin single baru upayanya berbeda, dan saat ini kami masing-masing sedang tidak punya kapasitas untuk itu.

4. Gimana sih cara kalian menjaga hubungan walau jarang ketemuan?

Sebenarnya pertemanan kami itu low-maintenance banget. Kami cuma punya WA grup bersama, sesekali saling menyapa lewat teks. Ngobrol yang intensif hanya kalau menjelang ada show. Anehnya, setiap kali bertemu, rasanya tidak ada jarak. Saya rasa itu mengindikasikan persahabatan yang solid. Bagaimana pun kami memang sudah saling kenal selama itu, dan sudah pernah melalui berbagai fase bersama-sama, jadi kedekatan emosionalnya tetap langgeng.