Sejauh
pengalaman Mbak Dee, bagaimana prosedur yang dijalani penulis dan dan penerbit
untuk merilis buku di Indonesia? Bagaimana usaha dulu melobi penerbit? Apakah
langsung sukses atau ada yang gagal?
Saya mengawali kepenulisan saya
dengan melakukan self-publishing, baru setelah buku kedua saya mulai kerja
bareng dengan penerbit. Otomatis saat itu saya sudah punya posisi tawar yang
baik, jadi tidak ada masalah. Umumnya, penulis mengirimkan naskah kepada
penerbit, lalu diseleksi oleh tim editor, yang lolos akan diterbitkan. Sekarang
ini, dengan perkembangan platform menulis seperti Wattpad, blog, dsb, penerbit
sekarang malah berburu penulis. Tidak lagi cuma menunggu naskah. Mereka yang
punya reader base kuat, naskahnya banyak dibaca, biasanya menjadi incaran
penerbit.
Berapa besar sebenarnya pembagian pendapatan, keuntungan dan royalti antara penulis dan penerbit? Apakah proporsinya tetap atau selalu berubah?
Berapa besar sebenarnya pembagian pendapatan, keuntungan dan royalti antara penulis dan penerbit? Apakah proporsinya tetap atau selalu berubah?
Kisaran royalti kira-kira di 10-15%,
mungkin di kasus tertentu bisa sampai 17,5% tapi itu jarang sekali. Karena
memang margin penerbit tidak besar, dan komponen sebuah buku kurang lebih sama;
produksi/biaya cetak, distribusi, dan toko buku. Kalau antara penulis dan
penerbit, yang mereka bagi paling hanya sekitar 30-40% dari “kue” sebuah buku.
Sisanya sudah merupakan biaya untuk produksi dan toko.
Sejauh mana penulis bisa menawar proporsi pendapatan dan keuntungan (royalti)? Apa saja yang bisa mengurangi pendapatan penulis?
Sejauh mana penulis bisa menawar proporsi pendapatan dan keuntungan (royalti)? Apa saja yang bisa mengurangi pendapatan penulis?
Tidak banyak ruang sebetulnya,
karena memang ruang gerak penerbit juga tidak besar. Besaran royalti kadang
ditentukan oleh senioritas dan posisi tawar penulis. Kalau penulis baru, bahkan
bisa dimulai dari 5-7%, baru secara progresif – tergantung jumlah penjualan
buku – royalti tersebut bisa naik hingga 10-12% misalnya.
Sejumlah buku Mbak Dee sudah diterjemahkan dalam bahasa asing dan diterbitkan di luar negeri. Bagaimana proses negoisasi dengan penerbit asing? Seperti apa proporsi pembagian royalti?
Sejumlah buku Mbak Dee sudah diterjemahkan dalam bahasa asing dan diterbitkan di luar negeri. Bagaimana proses negoisasi dengan penerbit asing? Seperti apa proporsi pembagian royalti?
Dengan penerbit asing biasanya kita
memakai agensi buku. Penerbit asing jarang yang mau berurusan langsung dengan
penulis. Rata-rata memakai agensi. Jadi, kita harus punya agen yang kemudian
menjadi perwakilan kita untuk bernegosiasi dengan penerbit. Royaltinya kurang
lebih sama dengan proporsi royalti di Indonesia. Bahkan kalau pakai agen dan
penerjemah, royalti itu masih kita bagi lagi ke mereka. Jadi, royaltinya
terbagi tiga.
Apa
yang paling dirasa berbeda jika menerbitkan buku di luar negeri dan di
Indonesia? Soal transparansi penerbitan, apakah ada perbedaan antara penerbit lokal
dan asing?
Transparansi kurang lebih sama.
Kalau penerbit yang bonafide, berbentuk badan hukum seperti PT, sudah sulit
untuk licik-licikan karena risikonya akan kembali ke mereka. Dari penerbit luar
negeri saya juga mendapat laporan penjualan yang rinci. Sama seperti di sini.
Bedanya di luar, setidaknya yang saya alami dengan Amazon Crossing, mereka
punya sistem online yang sangat kuat. Laporan bisa kita cek per bulan secara
online. Dari mulai masukan buat kover, editorial, kontrak, dsb, semua dilakukan
secara digital. Saya tidak perlu bertemu muka dan hampir tidak ada surat
menyurat yang hardcopy, selain waktu
mengirimkan bukti terbit buku.
Apakah Mbak Dee pernah mengalami masalah pajak royalti seperti yang diceritakan Tere Liye? Bukankah pajak royalti sudah dibayarkan penerbit? Bagaimana sebenarnya masalah perpajakan yang dialami penulis? Bagaimana Mbak Dee menyelesaikan masalah ini?
Soal isu perpajakan sudah saya ulas mendetail
di blog saya: http://deelestari.com/memahami-profesi-penulis/
dan http://deelestari.com/royalti-dan-keadilan/
Dan pokok persoalannya bukan soal
pajak royalti sudah dibayarkan oleh penerbit atau bukan. Dalam hal tsb,
penerbit memang wajib memungut pajak dan menyetorkannya ke negara. Tapi, yang
dibayarkan itu adalah bagian dari royalti kami (bukan artinya dibayarkan oleh
penerbit dengan memakai dana dari penerbit). Dan isu kemarin pun bukan soal
antar penerbit dan penulis, melainkan penulis dengan pihak perpajakan. Saya
sendiri sejauh ini tidak punya masalah dengan KPP saya. Namun, beberapa teman
memang ada yang jadi punya masalah karena adanya ketidakseragaman persepsi di
lapangan, yang kemudian diluruskan oleh Ditjen Pajak pada tanggal 8 Sept 2017
lalu. Ke depannya, tentu masih ada hal-hal yang perlu diperjuangkan oleh para
penulis agar pajak yang diberlakukan kepada kami benar-benar sudah
merefleksikan dengan tepat profesi kami di mata perpajakan. Perumusannya harus
dibicarakan bersama, dan rencananya akan diadakan Pokja antara penulis, pihak
DJP, dan juga Bekraf.
Prestasi Mbak Dee menjadi salah satu pembuka bagi penulis-penulis muda lain untuk bergerak. Apa saran yang bisa diberikan kepada para penulis itu agar dilirik penerbit?
Prestasi Mbak Dee menjadi salah satu pembuka bagi penulis-penulis muda lain untuk bergerak. Apa saran yang bisa diberikan kepada para penulis itu agar dilirik penerbit?
Penerbit akan selalu punya
pertimbangan pasar. Tapi, penulis sebaiknya tidak berpikir ke arah sana.
Menurut saya, penulis sebaiknya menulis buku yang ingin ia baca (bukan yang
hendak dibaca pasar) dan lakukan itu sebaik mungkin. Artinya, tulislah apa yang
kita suka dan gemari, dan buatlah tulisan yang sebaik mungkin dari segi teknis
maupun perasaan. Itulah yang akan melahirkan karakter sekaligus kualitas. Dan
dua hal itulah yang akan membuat seorang penulis disukai, bertahan, dan
sekaligus punya kontribusi untuk genre yang ia tekuni.
Bisakah saya mendapat data lengkap buku-buku Mbak Dee yang diterbitkan di luar negeri dan di negara mana saja diterbitkan?
Buku saya yang diterbitkan oleh
penerbit di luar Indonesia baru Perahu Kertas, versi Malaysia oleh Litera
Utama, dan versi Bahasa Inggris (Paper Boats) oleh Amazon Crossings.