Bagaimana
rasanya setelah menyelesaikan "Kepingan Supernova”? Apa hal pertama yang
dilakukan setelah berhasil menyelesaikan novel tersebut? Apa yang menjadi ide
atau inspirasi utama dari "Kepingan Supernova”? Tantangan terbesar dalam
proses pembuatan "Kepingan Supernova"?
Untuk Kepingan Supernova, pekerjaan saya lebih mensupervisi karena
sebetulnya semua materi sudah ada, tinggal dikurasi, diedit, dan didesain.
Jadi, saya lebih berada dalam posisi urun saran. Sebagian besar dilakukan oleh
tim editor Bentang Pustaka dan desainer saya, Fahmi Ilmansyah. Rasanya tentu
saja senang, karena sebetulnya kumpulan kutipan ini adalah ide saya sejak lama,
bahkan dari sejak Supernova 1, tapi baru terealisasi sekarang. Saya rasa
momennya juga lebih tepat karena serial Supernova sudah tamat, jadi kumpulannya
sudah lebih lengkap dan kaya. Kami luncurkan sekaligus memperingati setahun
selesainya serial Supernova.
Selama
proses pembuatan pernahkah mengalami writer's block dan biasanya apa yang
dilakukan?
Writer’s
block bergantung dari definisi kita
sebetulnya. Bagi saya, yang terjadi lebih seperti “macet sesaat” ketika proses
menulis panjang, yang mana hal itu wajar terjadi. Untuk macet seperti itu
biasanya yang dilakukan hal-hal sederhana misalkan istirahat sejenak, olahraga,
rekreasi. Yang jelas, ketika sudah punya deadline
maka kita coba patuhi itu, jadi ketika terjadi macet, kita tidak
memundurkan deadline melainkan kita
coba terus di hari berikutnya, dan seterusnya.
Sebagai seorang penulis Indonesia yang sudah aktif selama bertahun-tahun, bagaimana pendapat Mbak Dewi tentang dunia literatur Indonesia, terutama fiksi? Apakah ada hal yang masih harus ditingkatkan, digali, dan diperbincangkan? Bagaimana tanggapan Mbak Dewi tentang budaya membaca di Indonesia?
Pekerjaan rumah dari industri buku
masih banyak, dari mulai masalah pajak, harga buku, retail, penerjemahan, dsb.
Secara kultur dan sistem, kita masih perlu meningkatkan minat baca. Sebagai
profesi, penulis juga masih perlu advokasi, asosiasi yang profesional,
regenerasi, dan meningkatkan skill.
Sebagai penulis dan juga ibu, apakah tips untuk memperkenalkan dan mendorong anak untuk lebih tertarik membaca buku?
Dengan menjadikan kegiatan membaca
sebagai kegiatan menyenangkan, kita berikan sudut membaca yang nyaman, akses
kepada buku yang mudah, dan kita juga menjadikan buku sebagai hadiah bagi
momen-momen tertentu hingga mereka punya persepsi bahwa buku itu berharga dan
membahagiakan.
Seberapa sering dan banyak Mbak Dewi membaca? Satu buku biasanya bisa diselesaikan dalam berapa lama? Adakah target jumlah buku yang harus diselesaikan dalam, misalnya, setahun atau sebulan?
Saya membaca biasanya berdasarkan
kebutuhan. Tidak berdasarkan target bulanan atau tahunan. Saya bisa break
panjang dari membaca, tapi begitu saya harus riset misalnya, saya bisa baca
puluhan buku secara kontinu. Secara umum biasanya sih dalam sebulan pasti ada
judul baru yang saya baca.
Selama tahun 2016 kemarin, adakah judul-judul buku yang menjadi favorit? Selain itu apakah judul buku favorit sepanjang Mbak Dewi?
“The Emperor of Scent” – Chandler Burr,
buku nonfiksi yang sifatnya reportase seorang wartawan yang mengikuti
perjalanan seorang ilmuwan bernama Luca Turin yang hendak membuktikan teori
baru tentang penciuman. Buku itu kebetulan bagian dari riset saya untuk
manuskrip baru. Kalau yang sepanjang masa nggak hanya satu, tapi saya sebutkan
satu saja, yakni “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono.
Apakah akan ada seri Supernova selanjutnya?
Serial Supernova sudah tamat, tapi
ceritanya masih bisa berlanjut. Kalau saya lanjutkan maka judul serialnya sudah
bukan Supernova lagi.