Selamat
ulang tahun, Supernova. Selamat ulang tahun juga, Ibu Suri.
Terima kasih banyak.
Februari
nanti tepat satu tahun dirilisnya IEP, bagaimana kabar tokoh-tokoh di dalamnya –
para peretas, infiltran, dan sarvara?
Kabarnya baik. Seperti saya, mereka tampaknya menikmati betul
petualangan yang mereka alami dalam IEP.
Dalam
rentang 15 tahun, sejak KPBJ pertama kali dirilis hingga IEP, rupanya
karakter-karakter dalam Supernova berkembang tak hanya jadi sekadar tokoh dalam
novel. Bak novel saga lainnya seperti Harry Potter, Twilight, atau Fifty Shade
of Gray, mereka bahkan punya basis penggemar masing-masing. Apakah Ibu Suri
memang merakit karakter-karakter ini supaya demikian?
Saya mulai merancang “plot berbasis karakter” itu setelah
menulis Supernova 1 (KPBJ). Di KPBJ saya merasa ruang gerak
karakter-karakternya agak sempit, terutama Dimas dan Reuben yang bahkan tidak
keluar dari rumah mereka, dan untuk episode selanjutnya saya ingin memberikan
ruang luas bagi setiap karakter. Artinya, saya bercerita dari sudut pandang
mereka, kemudian saya menggambarkan kehidupan mereka sejak kecil, dsb. Dengan
demikian, pembaca bisa benar-benar paham peristiwa-peristiwa penting yang
membentuk setiap karakter. Saya juga merancang agar setiap karakter memiliki
sifat, latar belakang, kelebihan dan kelemahan, yang berbeda dari satu sama
lain. Waktu kecil, saya pernah menonton serial Yogi Bear edisi khusus berjudul
Laff-A-Lympics. Puluhan karakter dari serial kartun produksi Hanna-Barbera yang
berbeda-beda tiba-tiba disatukan dan ditandingkan. Bagi saya, sensasinya luar
biasa. Saya biasanya mengenal karakter-karakter itu di “dunia” mereka
masing-masing, dan tiba-tiba mereka dipersatukan. Sensasi itu yang kira-kira
ingin saya bangkitkan ketika merancang episode-episode berikut (2 sampai 5),
dan puncaknya mereka bertemu di 6. Otomatis, seiring waktu, setiap pembaca
sudah memiliki “jagoan” masing-masing. Dan, di buku 6 mereka akan melihat
sisi-sisi baru dan segar dari jagoannya setelah berinteraksi dengan tokoh-tokoh
dari episode lain.
Ibu Suri
sendiri punya karakter Favorit? Siapa?
Sulit sebenarnya dijawab karena saya menyukai semuanya hampir
sama rata. Tapi, saya amat menikmati proses menulis Alfa Sagala (Gelombang).
Kalau ada,
apa yang membuatnya menarik?
Saya merasa karakter Alfa itu menggemaskan. Pintar tapi lugu.
Pergelutan batinnya sebagai pionir yang memulai pemberontakan Peretas terhadap
Sarvara juga membuat Alfa memiliki banyak lapisan menarik untuk dieksplorasi.
Ada banyak
sekali teori, budaya, dan gaya bercerita yang berbeda Dee paparkan dalam
heksalogi ini. Semua riset mendalam itu yang akhirnya jadi salah satu daya tarik
Supernova. Apakah semua itu memang dirancang sejak awal?
Pada awalnya, saya hanya menentukan tema, jadi sifatnya sangat
global. Misalnya, tema lingkungan untuk Partikel. Atau, tema alam mimpi untuk
Alfa. Namun, ketika ditulis begitu banyak sudut pandang sekaligus informasi
yang harus dipilih dan dipilah. Subjek-subjek pendukung seperti mikologi,
konservasi orang utan, fotografi alam, dsb, saya pilih melalui proses. Mana
subjek yang memiliki unsur “drama” yang kemudian menunjang kehidupan si
karakter, itulah yang saya pilih. Jadi, mirip menyusun puzzle. Kepingan puzzle
itu tidak sekaligus hadir, tapi bertahap. Gaya bercerita saya tentukan sesuai
karakter. Cara bercerita Elektra, misalnya, pasti harus berbeda dengan Alfa
atau Zarah. Bagi saya itu jadi tantangan yang menarik. Terutama ketika mereka
semua berkumpul. Setiap karakter tetap harus menyuarakan keunikannya
masing-masing, rasanya seperti menata orkestra.
Sebagai
penutup, IEP sebenarnya terkesan 'penuh'. Sebab hampir semua penjelasan yang
tak terjelaskan di buku-buku sebelumnya justru dijawab satu per satu oleh IEP.
Bahkan IEP masih belum menjawab siapa Peretas Puncak, dan apa yang akan terjadi
setelah kehadirannya tiba. Apakah ini memang akhir yang dirancang? Atau akan
ada 'keping' baru yang akan mengejutkan penggemar Supernova?
IEP adalah akhir dari “babak”-nya Supernova. Ceritanya sendiri
masih akan berlanjut. Kenapa Supernova berakhir babaknya? Karena Supernova
sebagai sebuah permasalahan saya anggap sudah selesai dengan terbongkarnya
siapa Diva dan apa tujuannya. Babak berikutnya akan fokus kepada Peretas Puncak
dan ke pertarungan besar Sarvara vs Infiltran.
Dee pernah
bilang, kalau tak menutup kemungkinan kelanjutan kisah ini--tapi, tak lagi
dalam rangkaian Supernova. Boleh kasih bocoran tentang kelanjutan nasib Peretas
Puncak? Siapa dia? Atau Bagaimana kelanjutan kisah cinta Gio-Zarah?
Alfa-Isthar? Atau Mpret-Etra?
Peretas Puncak adalah anak dari Gio dan Zarah. Dan karena dia
adalah bagian dari gugus Asko yang melibatkan nama-nama yang disebut di atas,
otomatis yang lainnya itu akan terceritakan juga. Walau fokusnya mungkin tidak
akan sebanyak tokoh utama yakni si Peretas Puncak.
Jika punya
kesempatan, dari sekian banyak tokoh di IEP, siapa yang paling memungkinkan
punya cerita sendiri untuk dibuatkan novel sendiri? Kira-kira apa judulnya?
Saya merasa Liong punya potensi untuk itu. Realitas yang
dikisahkan dari sudut pandang Infiltran pasti akan berbeda dengan sudut pandang
Peretas. Dan, Liong punya masa lalu yang masih misteri. Dia pernah menjadi
Peretas. Rasanya sih akan menarik, walau belum tentu akan saya wujudkan beneran
menjadi novel. Judulnya belum terbayang. Sesuatu yang berhubungan dengan Naga,
barangkali.
Supernova
KPBJ sudah pernah dibuatkan film. Adakah rencana melanjutkan buku-buku
selanjutnya untuk diterjemahkan dalam rol film?
Saya tidak pernah merencanakan. Dalam hal ini, tawaran adaptasi
biasanya datang dari produser, bukan perencanaan dari penulis. Jadi, kalau ada
produser yang punya ketertarikan terhadap satu buku tertentu, maka akan ada
tawaran adaptasi. Bagi saya sendiri, hal itu tidak pernah menjadi target.
Bila
dipaksa untuk menyebutkan aktor-aktor yang cocok untuk memerankan Alfa, Bodhi,
Chandra, Empret, Etra, Gio, Ishtar, Kell, Liong, dan Zarah, siapakah mereka?
Itu pertanyaan sulit karena mereka semua harus “ter-orkestrasi”
baru pas. Dan saat ini rasanya bagi saya terlalu pelik untuk menyusun
orkestrasi casting itu. Kalau cuma
dicocokkan satu-satu tapi secara keseluruhan nggak nyambung nantinya jawaban
saya malah aneh dan merusak imajinasi pembaca.
Dalam
waktu dekat, adakah rencana mengeluarkan buku baru? Bisa kasih bocoran?
Dalam waktu dekat, baru akan menulis manuskrip baru. Keluarnya
belum tahu kapan, karena biasanya saya butuh waktu 6 bulan hingga setahun untuk
rilis buku, termasuk produksi.
Ada pesan
untuk para penggemar Supernova yang masih menanti kabar Peretas Puncak?
Bersabarlah. Paling cepat saya baru bisa menunaikannya dalam
waktu lima tahun ke depan.
Sejak
dirilis, IEP sudah beredar berapa kopi? Berapa cetakan?
Cetakan pertama, IEP langsung dicetak 40 ribu kopi, dan setahu
saya sudah beberapa kali dicetalk ulang. Saya belum update lagi perkembangan terakhirnya. Mungkin bisa ditanyakan
langsung ke Bentang Pustaka.