Apa
makna HBN bagi Anda? Tujuan HBN ialah untuk meningkatkan minat baca, serta
menumbuhkan produksi buku di Indonesia. Apakah tujuan itu menurut Anda sudah
tercapai?
Hari Buku Nasional, seperti
“Hari”-“Hari” lainnya, menurut saya adalah seremoni, maknanya tak lebih dari
perayaan, pengingat, dan peningkatan ‘awareness’. Sementara meningkatkan minat
baca serta menumbuhkan produksi buku adalah tujuan yang membutuhkan usaha yang
jauh lebih intensif dalam periode waktu yang panjang dari sekadar mengandalkan
momentum perayaan Hari Buku Nasional.
Banyak
orangtua mengeluh soal mahalnya buku sekolah, ditambah wajib ganti setiap
tahun. Bagaimana Anda memandang ini?
Buku pelajaran memang idealnya
disubsidi oleh pemerintah. Saya rasa perubahan kurikulum yang terlalu sering
juga mengakibatkan buku-buku harus berganti dan ini membebani siswa/orang tua.
Ada
yang mengatakan, mahalnya buku lantaran berbagai pajak yang dikenakan, termasuk
pajak penulis. Tanggapan Anda?
Buku pelajaran setahu saya bebas
pajak (PPN), mohon diklarifikasi. Tapi keringanan untuk buku tidak harus datang
dari pajak semata, melainkan juga keringanan dari bahan baku, dsb. Pajak
royalti untuk penulis memang cukup besar, saya pun merasa ini perlu ditinjau
ulang mengingat sulit untuk menjadi penulis full time.
Pameran
buku yang diadakan di Indonesia kelihatannya kurang agresif. Apakah Anda
melihat karena pemerintah kurang menyokong? Dalam hal menumbuhkan minat baca,
saran Anda kepada pemerintah untuk memasyarakatkan minat tersebut?
Khusus untuk pameran kelas
internasional menurut saya memang kurang disokong, karena selama ini gagal
menyelenggarakan di tempat yang lebih representatif dan prestisius. Kalau di
Pulau Jawa menurut saya acara buku sudah cukup banyak. Di daerah yang sangat
kurang. Harga buku juga jauh lebih tinggi karena tingginya biaya distribusi.
Saya berharap pemerintah lebih memerhatikan kegiatan-kegiatan perbukuan dan
kepenulisan di luar P. Jawa. Otomatis itu akan meningkatkan minat baca, karena
buku “didekatkan” ke masyarakat.
Apakah
Anda memiliki ide agar masyarakat senang membaca? Di Inggris, para pemadam
kebakaran datang ke sekolah-sekolah TK khusus untuk membacakan buku cerita.
Kita berharap ini terjadi di Indonesia dan bisa dimulai lewat artis, pejabat
dan sosok-sosok yang terkenal. Menurut Anda?
Saya rasa, kegiatan semacam itu
sifatnya seremonial saja. Tidak akan menyentuh akar masalahnya, walau mungkin
membantu dari nilai promosi. Di Inggris, kultur membaca sudah sangat kuat. Di
Indonesia belum. Jadi, yang perlu dibenahi menurut saya lebih mendasar daripada
sekadar mengajak sosok terkenal untuk keliling membacakan buku. Dari hulu dan
hilir harus dihidupkan. Memperbanyak taman bacaan, mendukung toko buku kecil,
menyediakan bacaan murah, mensubsidi buku, meningkatkan kegiatan membaca di
sekolah melalui cara-cara yang lebih menarik, menurut saya adalah hal-hal yang
lebih berarti.