Monday, May 9, 2016

Marie Claire | Vegetarian & Pola Makan | April, 2016 | by Nina Hidayat


Di tengah berbagai debat dan pendapat tentang diet, dan kandungan nutrisi dalam makanan (kolesterol jahat, saturated fats, karbohidrat sederhana, dll.), bagaimana cara Dee memilih makanan untuk diri sendiri dan keluarga? Apa prinsip Dee dalam makanan?

Terus terang, saya bukan penganut satu paham tertentu secara fanatik maupun kontinu. Saya pernah coba macam-macam, dari mulai vegetarian, paleo, vegan, clean eating, diet Mayo, ketogenik, dsb. Beberapa hal yang saya amati adalah, kebutuhan tubuh saya berubah. Dan, bagaimana kita mengamati itu tentunya juga butuh kepekaan sendiri. Namun, yang menjadi patokan saya secara umum adalah: pertama, sebisa mungkin masak masakan yang dibuat sendiri karena kita tahu persis apa saja kandungannya. Kedua, pilih bahan makanan yang sebaik mungkin. Kalau sayur, pilih yang organik. Kalau produk hewani, pilih yang bebas suntikan hormon, dsb.

Sekarang, Dee adalah seorang vegetarian paruh waktu. Boleh disebutkan bahan-bahan makanan utama yang ada dalam menu Mbak?

Sebetulnya nggak ada yang khusus. Yang jelas, saya coba untuk mengonsumsi makanan dengan bahan-bahan terbaik seperti yang saya sebutkan di atas, meliputi: sayur, buah (biasanya saya jus), protein hewani, protein nabati. Untuk karbohidrat, sumber utama yang biasa saya konsumsi adalah nasi, tapi saya bikin beras campuran sendiri yang terdiri dari beras putih, beras merah, beras cokelat, dan beras hitam.

Dari pola makan non-vegetarian, vegetarian murni hingga vegetarian paruh waktu pernah Dee jalankan. Apa efek yang Dee rasakan dalam tubuh dan kondisi emosional?

Saat ini saya tidak terlalu merasakan perbedaan dari sumber proteinnya. Yang jelas, kalau saya kebanyakan makan makanan yang manis atau mengandung gula tinggi, itu yang saya rasa menjadi efek tidak enak di tubuh. Efeknya jadi terasa cepat lelah, lesu, dan secara emosional juga jadi tidak bersemangat.

Apakah Dee percaya bahwa pola makan kita dapat memengaruhi kesehatan mental?

Bisa. Walaupun pola makan bukanlah satu-satunya faktor.

Untuk Dee sendiri, apa pola makan memengaruhi kehidupan seksual? Kalau ya, boleh tolong diceritakan sedikit? Apa Dee percaya dengan konsep aphrodisiac? Baru-baru ini, Gwyneth Paltrow sang "lifestyle guru" juga mempromosikan "sex dust" yang dibuat dari berbagai rempah Cina. 

Saya tidak pernah eksperimen dengan makanan afrodisiak jadi tidak bisa banyak berkomentar. Kalau pun saya mengonsumsi makanan yang konon mengandung afrodisiak seperti kerang, atau cokelat, kalau arah pikirannya tidak ke sana, maka pengaruhnya rasanya biasa-biasa saja. Sepertinya seksualitas itu juga sangat bergantung kepada mindset. Setidaknya itu yang saya amati.