Bagaimana
sih komposisi membuat cerita pendek ala Mbak Dee? Saya harap bisa dibagi
minimal tiga komposisi saja.
Saya rasa semua cerita, baik novel
maupun cerpen, komposisinya kurang lebih sama, yakni struktur 3 babak. Dimulai
dengan tesis, kemudian anti-tesis, dan terakhir sintesis. Bedanya, dalam cerpen
biasanya ditekankan unsur kejutan, sebuah pertanyaan atau perenungan yang
mengusik. Jika dalam novel kita punya banyak kesempatan untuk mengungkapkan back-story atau cerita latar, dalam
cerpen kita biasanya fokus cerita utama saja. Kalau dalam novel kita bisa
leluasa memainkan karakter dengan jumlah banyak, dalam cerpen saya cenderung
memakai karakter yang lebih sedikit.
Hal
apa yang menginspirasi Mbak Dee sehingga dapat membuat cerita yang menarik?
Banyak sebetulnya, saya tidak bisa
terlalu memformulasikannya. Yang jelas, ada hal-hal yang menurut saya punya
unsur fiksi. Bisa dikembangkan menjadi sebuah drama. Fakta yang kering baru
bisa punya drama ketika kita memasukkan unsur emosi, dramatisasi. Potensi itu
yang saya lihat ketika saya memilih satu topik untuk dikembangkan. Dalam Filosofi Kopi, misalnya, sekadar segelas
kopi belum tentu bisa berkembang menjadi drama, tapi ketika dilihat dari
perspektif seseorang yang terobsesi dengan kopi dan punya ambisi membuat kopi
terbaik, itu menjadi drama.
Isu
seperti apa sih yang cocok diangkat oleh generasi muda khususnya pelajar
SMP/SMA agar menciptakan plot cerita yang menarik?
Setiap penulis, terlepas dari usianya,
menurut saya sudah punya ketertarikan “bawaan”. Sesuatu yang menarik dan
menggelisahkannya. Terkadang, penulis harus mengalami satu momen dramatis dalam
hidupnya terlebih dahulu yang lantas mendorongnya untuk bercerita. Tiap orang
tentu beda-beda, bergantung apa yang terjadi dalam hidupnya dan bagaimana ia
mencernanya. Jadi, tidak bisa kita generalisasi topik-topik yang cocok untuk
segmentasi usia tertentu. Pilihan tema atau isu adalah pilihan yang sangat
personal. Ketertarikan seseorang tidak bisa dipaksakan. Namun, untuk
menjadikannya cerita yang menarik dibutuhkan skill, pengetahuan, dan latihan. Hal ini bisa dilatih dan
dipertajam dengan membaca, ikut workshop,
dan terus menulis.